Jumat, 14 Februari 2014

CARA MENGUSIR JIN

Jin termasuk makhluk yang hidup di alam ghaib. Suatu alam yang tidak dapat diketahui manusia kecuali yang telah ada penjelasannya dalam Al Qur'an atau Al Hadits.

Allah memberikan kelebihan bagi bangsa jin untuk mengetahui alam manusia, sebaliknya manusia tidak dapat menjangkau alam jin. Jin dapat mengetahui dari tempat yang manusia tidak dapat mengetahuinya.

Karenanya dalam pengusiran bangsa jin pun tidak bisa dilakukan kecuali dengan cara yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Pada zaman sekarang ini ada manusia yang salah langkah dalam hal pengusiran jin, baik dari dalam dirinya atau rumahnya. Sebagian manusia ada yang datang ke tukang-tukang sihir atau para dukun untuk mengusir atau membentengi diri dan rumah dari bangsa jin.

Terkadang mereka (tukang sihir/dukun) memerintahkan 'pasiennya' untuk menanam sesuatu di pojok-pojok rumah atau menabur garam di sekitar rumahnya. Atau menanam benda-benda tertentu seperti telur, wafak (benda yang berisi tulisan-tulisan tertentu yang dibungkus dengan kain warna hitam/putih) persis di pintu depan rumahnya.

Padahal semua itu adalah kesia-siaan dan mengandung unsur kesyirikan. Hal yang demikian tidaklah dapat mengusir jin, justeru sebaliknya akan mendatangkan jin-jin yang lain di rumahnya.

Lalu bagaimana mengusir jin dengan cara yang syar'i itu?

Di antara caranya adalah sebagai berikut:

1. Memperbanyak dzikir kepada Allah dalam diri kita.

Rasulullah mengumpamakan orang yang berdzikir itu seperti orang sedang dikejar oleh musuh, tidak ada waktu sesaatpun untuk beristirahat, terus musuh mengejar dan orang itu pun terus berlari hingga sampai memasuki benteng yang kokoh dan dia aman dari kejaran musuhnya.

Siapa orang, musuh, dan benteng yang dimaksud?

Orang= manusia, musuh= jin/syetan dan benteng= dzikir kepada Allah Jalla wa 'alaa

Lalu dzikir apa yang dibaca? 

Dzikir yang dibaca pada hakekatnya dzikir yang bersifat muqayyad (terikat dengan waktu/tempat tertentu) seperti doa sebelum dan sesudah bangun tidur, keluar rumah, masuk dan keluar masjid, masuk dan keluar WC, ketika mendapatkan musibah dan sebagainya.  

2. Bacaan Al Qur'an.

Seluruh ayat Al Qur'an pada umumnya adalah pengusir jin. Ada surat atau ayat khusus yang hendaknya dibaca di rumahnya seperti yang diajarkan Nabi shallallahu 'alahi wasallam. Di antaranya surat Al Baqarah atau Ayat Kursi ( surat Al Baqarah ayat 255). Karena syaitan akan lari dari rumah yang dibacakan padanya surat Al Baqarah.

3. Ta'awudz (memohon perlindungan) kepada Allah

Kalimat ta'awudz banyak ragamnya seperti yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti:  

a. 'Auudzu minka, 
b. 'Auudzu billaahi minasy syaithaanirrajiim, 
c. 'Auudzu billahis samii'il  'alim minasy syaithaanir rajiim min hamzihii wanafkhihii wanafsih
d. Rabbi 'auudzubika min hamazaatisy syayaathiin wa'auudzubika rabbi an yahdhuruun.

Semoga Allah selalu melindungi kita dari tipu daya bangsa jin. Aamiin. yaa mujiibas saailiin.

____________________

@Yaumus Sabt, 15 Rabi'uts Tsani 1435 H, Pkl. 06.47 WIB.


Referensi:

Ceramah ust. Abu Haidar as Sundawi pada tanggal 14/4/1435 H - 14/02/2014M di Radio RODJA.

OLAHRAGA TERBAIK DI DUNIA

Olahraga atau riyaadhah dalam bahasa Arab adalah sarana atau wadah bagi seseorang untuk menyehatkan dan  mengembangkan bakat diri seseorang. Olahraga pada dasarnya hukumnya boleh, selama tidak ada dalil yang melarangnya atau membuat seseorang lupa dari mengingat Allah.

Di alam yang fana ini banyak sekali cabang olahraga, tapi tahukan Anda, ada satu cabang olahraga yang terbaik menurut pandangan Islam?

Olahraga apakah kira-kira ya?

Coba perhatikan beberapa hadits berikut:

Dari Abi Hammaad, dipanggil juga Abu Su'aad, dipanggil juga Abu 'Aamir, dipanggil juga Abu 'Amru, dipanggil juga Abul Aswad dan dipanggil juga dengan Abu Abu 'Abas- Uqbah bin 'Aamir al Juhanny radiyallahu 'anhu berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sedangkan beliau berada di atas mimbar: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu ada pada memanah, sesungguhnya kekuatan itu ada pada memanah, dan sesungguhnya kekuatan itu ada pada memanah." (HR. Muslim)

"Barangsiapa yang paham tentang keahlian memanah kemudian meninggalkannya (tidak mau berlatih kembali dan mengajarkannya), maka bukanlah bagian dari kami atau dia telah bermaksiat." (HR. Muslim)

Dari dua hadits yang shahih di atas dapat diketahui bahwa salah satu cabang yang terbaik dalam Islam adalah memanah.

___________

@Lailatus Sabt, 15 Rabi'uts Tsani 1435 H, Pkl. 22.02 WIB 

Referensi:

1. Kitab Riyaadhush Shaalihiin Karya Imam Nawawi rahimahullah, al Maktab al Alami.
2. Al Qur'an Al Kariim Surat Al Anfaal (8): 60.  


AMALAN PENGHAPUS DOSA DAN PENGANGKAT DERAJAT

Dalam Islam banyak sekali amalan yang dapat menghapus dosa sekaligus mengangkat derajat seseorang. Tiada seorang pun di atas permukaan bumi yang tidak pernah luput dari dosa dan kesalahan. Karena manusia adalah tempatnya dosa dan lupa.

Namun yang perlu dipahami, Allah adalah Zat Yang Maha pengampun, siapapun hamba-Nya dan apapun dosanya, Allah akan ampuni dosa-dosanya walaupun dosa si hamba itu memenuhi langit dan bumi atau sebanyak buih (busa) yang ada di lautan atau sebanyak pasir yang ada di pantai, asalkan si hamba tersebut mau bertaubat dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan ampuni dia.

Demikian juga, siapa orangnya yang tidak ingin sekali diangkat derajat/kedudukannya. Jangankan diangkat derajatnya oleh Allah, oleh sesama manusia saja, dia begitu amat gembira.

Ada satu hadits yang berbicara tentang hal tersebut di atas.


Apakah kalian mau aku tunjukkan amalan yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat? Mereka menjawab, “Mau , wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda, “Menyempurnakan wudhu’ pada saat-saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah kaki menuju ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. Yang demikian itulah ar Ribath(HR. Muslim)

Dari hadits ini terdapat tiga amalan yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat seseorang:

1. Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang dibenci. Waktu yang dibenci seperti ketika matahari bersinar dengan teriknya atau saat-saat di tengan malam yang dingin atau menjelang shubuh.

2. Memperbanyak langkah-langkah kaki menuju masjid. Inilah keutamaan berjalan menuju masjid dibandingkan dengan berkendaraan. Karena setiap langkah kaki akan dihitung pahala, penghapus dosa dan pengangkat derajat seseorang.

3. Menunggu shalat setelah shalat. Artinya bukannya seseorang itu selalu berada di masjid tanpa keluar setapak kakipun. Maknanya seseorang itu hatinya selalu terpaut dengan shalat dan masjid, sehingga setelah selesai menunaikan satu waktu shalat, dia rindu untuk mendatangi masjid kembali untuk melaksanakan shalat fardhu yang lainnya.

 Semoga Allah selalu memberikan kemudahan bagi kita untuk melaksanakan ketiga amalan mulia tersebut.


____________________

@Lailatus Sabt, 15 Rabi'uts Tsani 1435 H, Pkl. 21.21 WIB




Rabu, 12 Februari 2014

PEMIMPIN AHLI SURGA

Mau tahu para pemimpin ahli surga?
Inilah sosok para pemimpin tersebut sebagaimana dikhabarkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:

Para pemimpin ini terbagi dalam 3 (tiga) katagori.

PERTAMA: TOKOH ORANG DEWASA

Siapakah dua tokoh yang dimaksud? Tidak lain mereka adalah ABU BAKAR ASH SHIDDIQ dan UMAR IBNUL KHATHTHAB radiyallahu 'anhuma.

Hal ini berdasar kepada ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:

"Abu Bakar dan Umar adalah dua pemimpin orang-orang dewasa ahli surga, baik untuk orang-orang terdahulumaupun orang-orang kemudian."

Syaikh Al Bani menganggap para perawi hadits tersebut bagus.


KEDUA: TOKOH ANAK MUDA

Kelak yang menjadi pemimpin ahli surga di kalangan anak muda adalah 2 (dua) cucu Rasulullah tercinta dari pasangan Fatimah dan Ali bin Abi Thalib.

Siapakah mereka berdua? Mereka adalah HASAN dan HUSAIN radiyallahu anhuma.

"Hasan dan Husain adalah pemimpin anak-anak muda di surga." (HR. Tirmidzi, Hakim, Thabrani, Ahmad dll).

"Diperlihatkan kepadaku seorang malaikat meminta izin kepada Rab-nya hendak menyalamiku serta memberi kabar gembira bahwa Hasan dan Husain adalah dua pemimpin anak muda ahli surga." (HR, Tirmdizi, Ibnu Hibban, dan Thabrani)

Lalu sipakah tokoh dari kalangan wanitanya?


KETIGA: TOKOH WANITA AHLI SURGA

Ada 4 (empat) sosok wanita yang kelak akan menjadi pemimpin para wanita ahli surga. Merka hidup dari zaman yang berbeda, merka satu sama lainnya memiliki keutamaan yang berbeda sebagaimana telah digambarkan Al Qur'an dan Hadits.


a. Khadijah binti Khuwailid (isteri pertama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam).

b. Fatimah binti Muhammad (putri Nabi dari isteri Khadijah binti Khuwailid).

c. Maryam binti Imran (ibunda Nabi 'Isa alaihis salam).

d. Asiyah binti Muzahim (isteri Fir'aun)

Keutamaan 4 tokoh di atas sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Hakim dan Ahmad. 

" Wanita yang lebih utama adalah Maryam dan Khadijah." (HR. Bukhari).

Keutamaan Maryam termaktub dalan surat Ali Imran ayat 42, 37 dan surat At Tahrim ayat 12.

Sementara keutamaan Asiyah, Allah sebutkan dalam surat At Tahrim: 11.

_________________
@Yaumul Khamis, 12 Rabi'ul Tsani 1435 H, Pkl. 06.50 WIB.
 

Referensi:

Al jannah wan Naar, Dr. Umar Sulaiman al Asyqor, Maktabatul Fallah Kuwait-1986.


Jumat, 07 Februari 2014

MANFAAT AIR SUSU IBU (ASI)

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Mengapa yang terbaik? Karena komposisi ASI paling sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi dan ASI mengandung zat imunitas yang membuatnya tak mudah terinfeksi.

Di samping itu ASI adalah pemberian Allah yang tiada taranya untuk sang ibu yang telah selesai melahirkan. Wajar kalau ASI menjadi makanan yang terbaik bagi bayi dan tidak bisa tergantikan dengan makanan atau minuman lainnya. Bahkan ASI makanan yang siap santap  dengan suhu, temperatur atau kehangatan yang pasti cocok dengan kondisi setiap bayi.

ASI siap santap kapan saja dan tidak perlu dipanaskan terlebih dahulu karena ASI 100% sudah steril dari bibit penyakit (bebas kuman) jika dibandingkan dengan susu buatan atau susu industri kalau mau steril maka harus dipanaskan terlebih dahulu.

Sementara itu bagi sang ibu yang melahirkan wajib baginya untuk memberikan ASI kepada putra/inya selama tidak ada sesuatu yang memudharatkan, baik bagi si anak atau si ibu itu sendiri. Misalnya ASI kering, ASI terkena bibit penyakit, si ibu sakit, dan alasan-alasan syar'i lainnya sehingga sang ibu tidak bisa menyusukan anaknya dengan pemberian ASI.

Kewajiban memberikan ASI bagi si anak terdapat dalam beberapa ayat Al Qur'an, di antaranya:

"Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya." (QS. Al Baqarah (2): 233)

"Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susukanlah dia." (QS. Al Qashash (28): 7)

Mengingat ASi ini adalah pemberian Allah tentunya banyak sekali manfaat yang dapat diambil  di antaranya sebagai berikut:

1.   ASI membuat anak cerdas.

 2.  ASI mengandung nutrisi sempurna.

3.   ASI mencegah penyakit dan menghilangkan daya tahan tubuh.

4.   ASI mudah diserap.

5.   ASI selalu tersedia, bersih, dan segar.

6.   Bayi akan percaya diri bila menyusu ASI.

7.   ASI bermanfaat secara spiritual bagi bayi.

8.   ASI membuat ibu langsing kembali.

9.   ASI murah/hemat dan praktis.

10. ASI menjarangkan kehamilan (KB alami).

11. ASI mempercepat pemulihan.

12. ASI mendekatkan ayah dan ibu.

13. ASI menurunkan gangguan kesehatan pada ibu.

14. ASI juga bermanfaat untuk negara.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi kaum ibu.

@yaumus sabt, 8 rabi'uts tsani 1435 h, pkl. 21. 30 wib.


Referensi:

a. Keutamaan ASI, Dr. Abdul Hakim Al Sayyid Abdullah.
b. Majalah Nakita Edisi 539/Th. XI/ 27 Juli-2 Agustus 2009.

Kamis, 06 Februari 2014

MAKNA KALIMAT HAQQO TUQOOTIHII

Di dalam Al Qur'an surat Ali Imran ayat 102 Allah berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."

Haqqa tuqootihii (dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya) ditafsirkan oleh Ibnu Mas'ud dengan mengatakan: an yu'thoo falaa yu'shoo wa an yusykaro falaa yukfar wa an yudzkaro falaa yunsaa. (ditaati jangan dimaksiati, disyukuri jangan diingkari, dan diingat jangan dilupakan).

Semoga kita dapat meresapi dan mendalami apa yang dikatakan sahabat Nabi yang mulia ini.

@lailatul jum'ah, 7 rabi'uts tsani 1435h, pkl: 21.04 wib.

OBROLAN PENGHUNI SURGA DAN NERAKA (1)

Mengobrol adalah kebiasaan yang lazim dilakukan dengan sesama kita. Ada banyak hal yang kita obrolkan, dari mulai hal yang berat/sulit sampai hal-hal yang ringan. Dari permasalahan agama  sampai persoalan sehari-hari yang terjadi. Obrolan ini bersifat santai.

Obrolan bukan hanya banyak terjadi di alam dunia yang fana ini, tetapi juga nanti di alam akhirat, khususnya bagi para penghuni surga dan neraka.

Disebutkan dalam Al Qur'an ada obrolan antara penghuni surga dengan penghuni neraka, namun obrolan ini tidaklah sesantai ketika di dunia, karena para penghuni neraka sedang mengalami siksaan yang pedih. Inilah obrolan tersebut:

Para penghuni surga bertanya kepada para penghuni neraka: 

Apakah yang memasukkan kamu ke dalam neraka Saqar?

Mereka menjawab: Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.

Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin.

Dan adalah kami membicarakan yang batil bersama dengan orang-orang yang membicarakannya.

Dan adalah kami mendustakan hari pembalasan

Hingga datang kepada kami kematian.

Dialog di atas termaktub dalam surat Al Muddatstsir ayat 42 - 47.

Dari obrolan di atas dapat disimpulkan empat hal yang para penghuni neraka tidak kerjakan selama hidup di alam dunia ini:

1. Shalat.

2. Memberi makan fakir miskin.

3. Berbicara yang baik (selama di dunia mereka berbicara yang batil/kotor)

4. Mempercayai hari pembalasan (di dunia mereka mendustakannya).

Semoga Allah selalu memudahkan kita dalam melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

@lailatul jum'ah, 7 rabi'uts tsani 1435 h, pkl: 20.45 wib.

Rabu, 05 Februari 2014

BERHUTANG

Apakah Anda orang yang suka berhutang?

Andakah orangnya yang menggampangkan dalam berhutang?

Ataukah Anda ingin berhutang?

Berhutang merupakan perbuatan yang lazim dilakukan oleh manusia dalam pergaulannya dengan sesama mereka. Biasanya seseorang itu berhutang dikarenakan ada kebutuhan yang mendesak. Tetapi banyak juga orang yang berhutang karena hobi. Hobi berhutang ke sana kemari, dari si-A sampai si-Z dimohonkan untuk mendapatkan hutangnya.

Berhutang tampaknya mudah dilakukan seseorang, namun sulit dalam pembayarannya.

Tahukah Anda orang yang berhutang akan diminta pertanggunganjawabnya mengenai hutangnya sampai akhirat. Bahkan disebutkan dalam sebuah hadits, ada orang yang muflis (bangkrut) disebabkan hutangnya. Kelak seluruh amalnya akan diambil untuk membalas kezaliman atau membayar hutang yang dimilikinya kepada orang lain.

Bahkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sempat tidak mau untuk menyolatkan seseorang yang meninggal, dikarenakan dalam diri orang tersebut ada sedikit hutang. Namun ketika ada sahabat yang mau membayar hutangnya, Rasulullah pun mau menyolatkan. Orang yang meninggal dan masih punya hutang serta belum dibayarkan ahlinya, maka menjadi beban dirinya di alam kubur. Juga orang yang mati syahid di jalan Allah pun tidak akan mudah begitu saja masuk surga karena kedudukannya di sisi Allah sebelum dibayarkan hutangnya. Apa jadinya dengan kita?

Apakah berhutang tidak boleh?

Berhutang adalah sesuatu yang boleh dilakukan, namun tidak dijadikan sebagai kebiasaan dan hobi. Manusia yang mulia saja Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saja pernah berhutang kepada seorang yahudi. Tetapi hutang beliau hanya untuk keperluan makan saja (primer). Sementara orang sekarang sebaliknya, hal-hal yang tidak diperlukan dijadikan objek untuk berhutang padahal keperluan primernya sudah terpenuhi. Wal 'iyaadzu billaah.

Waspadalah terhadap hutang! Boleh berhutang tetapi ingat wajib bagi kita membayarnya.

Ketika sang pemilik menagih hutang, bayarlah dengan cara yang bijak. Katakan dan mintalah tempo jika belum mampu membayarnya. Jangan sebaliknya, justeru yang berhutang lebih galak ketimbang si pemberi hutang, subhaanallaah.

Demikian juga bagi si pemberi hutang bijaklah dalam menagih, tagihlah dengan ucapan yang baik, berilah kelonggaran dalam pembayaran. Jika si penerima hutang tidak mampu membayarnya, bebaskanlah hutangnya. Karena seorang muslim yang memberikan kemudahan dalam urusan saudaranya sesama muslim, kelak Allah akan memudahkan urusannya di akhirat.

@yaumul khamis, 6 rabi'uts tsani 1435, pkl: 14. 50 wib.

PERBEDAAN ILMU DAN HARTA

Ada dua (2) perkara yang selalu berada di sekitar manusia. Dua perkara ini sangat dibutuhkan manusia. Namun antara yang satu dengan yang lain sangat jauh perbedaan dan kedudukannya. Dua perkara itu adalah ILMU dan HARTA.

Inilah perbedaan di antara keduanya:

1. Ilmu jika diberikan, maka si pelakunya akan selalu ingat sedangkan harta akan hilang dan   berkurang.

2. Ilmu akan mengikuti pelakunya sampai meninggal, harta akan ditinggalkan pemiliknya.

3. Ilmu akan menjaga seseorang, harta orang akan menjaganya.

4. Ilmu dapat menghakimi sementara harta dihakimi.

5. Orang berilmu dibutuhkan sang raja, orang kaya dibutuhkan si miskin.

6. Jiwa bersih dengan ilmu, harta tidak akan menambah kesempurnaan.

7. Ilmu menarik kepada kebahagiaan sedangkan harta akan mengajak kepada kesengsaraan.

8. Harta bisa didapatkan oleh siapa saja sementara ilmu hanya didapat oleh orang mukmin. 

Inilah delapan perbedaan mendasar antara ilmu dan harta. Semoga bermanfaat.

@ Yaumul Khamis, 6 Rabi'uts Tsani 1435 H, Pkl: 14.08 WIB.


PENGERTIAN HATI YANG SELAMAT

Surga adalah tempat yang suci lagi mulia. Di dalamnya penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan bagi para penghuninya. Surga bukanlah seperti apa yang terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, atau seperti apa yang terbersit dalam hati kita.

Oleh karenanya, para penghuninya adalah manusia-manusia pilihan yang yang memiliki hati yang selamat ketika berjumpa Allah Azza wa Jalla, Sang Pemilik surga yang mulia, sebagaimana tertuang dalam surat Asy Syu'ara (26) ayat 89.

"Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati selamat (bersih)"

Selamat dari apa?

Para ulama menafsirkan, selamat dari kesyirikan, kebid'ahan, segala bentuk dosa dan kemaksiatan.

Ya, syirik adalah dosa yang paling besar dibandingkan dengan yang lainnya, bahkan Allah tidak akan pernah mengampuni orang yang melakukannya sebelum dia bertaubat dengan sesunguhnya kepada-Nya.

Banyak sekali ayat dan hadits Nabi yang mengecam perbuatan syirik ini, di antaranya surat An Nisa (4) ayat 48 dan 116. Sementara Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam melalui sabda-sabdanya memperingatkan bahaya kesyirikan, seperti Rasul mengatakan: "Jauhilah dari 7 perkara yang membinasakan yaitu syirik kepada Allah, ..............

Bid'ah adalah mengada-ada dalam urusan agama. Ini adalah perkara yang dibenci Allah dan Rasul-Nya. Bahkan Nabi selalu mengingatkan umatnya agar menjauhi perbuatan bid'ah di setiap khutbahnya.

"Setiap Bid'ah itu sesat dan setiap sesat itu di neraka"

Dalam riwayat Bukhari Muslim beliau bersabda:

"Barangsiapa membuat-buat sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kami yang tidak ada darinya, maka dia tertolak."

Imam Sufyan Ats Tsauri mengatakan: Bid'ah itu lebih disukai Iblis daripada dosa dan kemaksiatan.

Sementara dosa dan kemaksiatan adalah perbuatan yang menjerumuskan pelakunya masuk ke dalam neraka. Dosa adalah perangkap-perangkap syetan dalam mempengaruhi manusia untuk ingkar kepada Allah.

Semoga Allah menjauhi kita dari dari segala bentuk kesyirikan, kebid'ahan, dan kemasiatan kepada Allah. Dan semoga kita dapat bertemu dengan Allah dalam keadaan hati yang selamat.


@Yaumul Khamis, 6 Rabi'uts Tsani 1435 H Pkl.13.40 WIB.

Senin, 03 Februari 2014

CINTA SEJATI

Cinta adalah sebuah kata yang so pasti difahami oleh sobat semua. Dari laki-laki sampai wanita. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Dari muda sampai tua. Dan dari cinta kedua orang tua, Allah takdirkan kita berada di alam yang fana ini.

Namun banyak sekali yang salah dalam memaknai cinta. Dari cinta  banyak sekali yang memanfaatkan untuk maksiat kepada Allah.

Lalu bagaimana cinta yang sebenarnya itu?

Al Qur'an telah menyebutkan hal ini. Coba sobat buka surat At Taubah (9) ayat 24:

Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

Dalam ayat ini jelas bagi kita tingkatan-tingkatan cinta itu.

Pertama: cinta Kepada Allah.
Kedua: cinta kepada Rasul.
Ketiga : jihad di jalan Allah Jalla wa Alaa.

Lalu dimana letak cinta kepada orang tua, harta, atau kepada sesama manusia? itu semua terletak setelah cinta yang pertama s.d. yang ketiga.

Subhanallah, sudahkah kita lakukan ini semua?

kita ambil contoh sederhana dalam kehidupan kita.

Ketika adzan berkumandang, mana yang lebih kita dahulukan memenuhi panggilan adzan tersebut atau kita tetap dalam pekerjaan, tidur, permainan kita? Kalau pilihannya bukan adzan maka kita lebih cinta kepada dunia.

Atau sobat sedang ada di hadapan komputer atau laptop, tiba-tiba suara adzan datang memanggil. Tetap di depan komputer atau bergegas meninggalkan komputer lalu menuju ke masjid untuk shalat berjamaah ???

Jika pilihannya adalah bergegas menuju masjid, maka itu salah satu bentuk kecintaan kepada Allah, karena pada hakekatnya adzan adalah panggilan Allah untuk melaksanakan shalat lima waktu dan salah satu bentuk cinta kepada Allah.

Semoga kita bisa mendahulukan dan memprioritaskan cinta kita kepada Allah, Rasul ,dan jihad di jalan-Nya dahulu ketimbang cinta kepada yang lain.Semoga Allah memudahkan jalan untuk mencapainya. 

Sabtu, 01 Februari 2014

PELAJARAN PENTING DARI KISAH NABI MUSA BERSAMA KHIDIR

Al Qur'an merupakan kitab suci yang berisi berbagai hal yang bermanfaat bagi kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Di antara isi Al Qur'an adalah tentang kisah-kisah para Rasul dan umat-umat terdahulu, salah satunya adalah kisah perjalanan Nabiyullah Musa 'alaihis salam dalam menuntut ilmu kepada Khidir. Kisah dua makhluk Allah ini termuat dalam surat Al Kahfi (18) ayat 60 - 82. Banyak pelajaran yang dapat dipetik di dalamnya sebagaimana diungkapkan oleh syaikh Assa'di rahimahullah.

Inilah beberapa pelajaran penting tersebut:

1.   Urgensi (pentingnya) menuntut ilmu.
2.   Mulianya perjalanan dalam menuntut ilmu.
3.   Bolehnya mengambil seorang pembantu.
4.   Bolehnya mengambil ilmu dari orang lebih rendah ilmu/kemampuannya.
5.   Pentingnya menyebutkan keperluan jika datang kepada seseorang.
6.   Berikankah makanan yang sama kepada pembantu seperti yang kita makan.
7.   Kebanyakan manusia tidak sabar atas sesuatu yang menimpanya.
8.   Dalam menuntut ilmu diperlukan kesabaran yang tinggi.
9.   Kalau ada 2 kemudharatan yang sedang dihadapi carilah yang lebih ringan.
10. Berkhidmat kepada orang yang alim.
11. Jangan sekali-kali mengaitkan keburukan itu kepda Allah Azza wa Jalla.

Demikian beberapa pelajaran yang dapat kita ambil semoga bermanfaat dan insya Allah dapat berjumpa kembali dalam kisah dan pelaran penting lainnya.