Rabu, 12 November 2014

SURAT TERBUKA BAGI PEMILIK KONTRAKAN

Allah memberikan rizki kepada seluruh hambanya tanpa pandang bulu, muslimkah atau kafir. Baik kepada manusia, jin, binatang, tumbuh-tumbuhan atau kepada yang lainnya. Semua diberikan sesuai takarannya.

" Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberikan rizkinya".
(Huud: 6)

Bagi manusia, ada yang diberikan rizki yang melimpah berupa harta oleh Allah dibandingkan dengan yang lainnya sehingga sebagian manusia tersebut mampu memenuhi kebutuhannya dengan mudah. Rizki yang ada dipakai untuk berinves, membeli saham, reksadana, menabung di bank bahkan mendefositokan uangnya di bank konvesional dengan iming-iming akan mendapatkan bunga dan keuntungan yang besar (hati-hati, bisa jatuh kepada riba!).

Ada sebagian yang membuat apartemen mewah, vila atau dalam sekup kecil dengan membuat rumah-rumah yang disewakan (kontrakan) atau rumah kos di tengah-tengah lingkungan masyarakat.

Namun perlu diwaspadai bagi para pemilik kontrakan banyak ingin mendapatkan keuntungan, tapi banyak pula yang telah melanggar norma-norma/aturan-aturan agama. Ada sebagian pemilik kontrakan yang menerima siapa saja yang mengontrak. Tidak diperhatikan apa agamanya, bagaimana ibadahnya, bagaimana statusnya (suami-isteri atau bukan? Atau selingkuhan?), akhlaknya, hobinya/kebiasaannya apa dsb.

Lalu timbul pertanyaan, bagaimana bisa mendapatkan penghuni kalau ada aturan-aturan seperti itu? 

Ini memang bukankanlah aturan yang baku dan mengikat. Namun ini harus menjadi perhatian. Ingatlah wahai saudara, wahai para pemilik kontrakan, inginkah Anda sengsara di akhirat dengan sebab kontrakan saudara? Kok bisa kontrakan menyengsarakan pemiliknya atau diancam masuk neraka?

Hal itu bisa saja terjadi, dengan apa?

Ingatlah ketika Saudara menerima dua pasang kekasih yang mengaku sebagai suami isteri kepada Anda tanpa Anda mengecek dahulu mana surat nikahnya. Anda menerima begitu saja yang penting kontrakan terpenuhi, begitu kan! Ternyata keduanya bukan suami isteri.

Di kontrakan Anda, mereka melakukan hubungan sebagaimana suami isteri. Mereka kumpul kebo. Mereka berzina di kontrakan Anda. Anda biarkan!!!

Setiap hari Anda akan berdosa dan berdosa, karena Anda memfasilitasi perbuatan dosa dan kemaksiatan kepada Allah, sementara Allah berfirman:

" dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran" (al Maidah: 2)

Terkadang banyak pula penghuni kontrakan yang menggunakan musik dalam menghibur diri atau keluarganya dalam kehidupannya sementara sang pemilik kontrakan diam seribu bahasa. Padahal sepakat para ulama musik itu hukumnya haram.

Hal tersebut didasari penafsiran sahabat Ibnu Mas'ud radiyallaahu 'anhu tentang surat Luqman: 6 pada ayat lahwal hadiits (perkataan yang tidak berguna) yang dimaksud adalah al ghinaa = lagu/musik dan juga dikuatkan beberapa hadits yang shahih.

Disamping itu ada sebagian penghuni kontrakan adalah pecandu minuman keras. Dengan bebasnya dia menenggak minuman haram itu di kontrakan Anda, baik siang ataupun malam, sementara Anda tertidur pulas di kediaman Anda tanpa merasa berdosa.

Ini sebagian kecil para penghuni kontrakan yang melakukan kemaksiatan kepada Allah, sementara para pemilik kontrakan diam seribu bahasa tanpa menegur para penghuninya.

Semoga surat terbuka ini bermanfaat bagi para pemilik kontrakan agar lebih selektif dalam mencari para penghuni kontrakan yang akan mendiami kontrakannya. Salah memilih akan fatal akibatnya.

_________________________
Yaumul khamis, 20 Muharram 1436 H/13 Nopember 2014 M/ Pkl. 06.16 WIB