Minggu, 21 April 2013

PULANG KAMPUNG


Sudah menjadi tradisi di masyarakat Indonesia jika berkaitan dengan Idul Fitri, maka muncul budaya terkenal di negeri kita, apalagi kalau bukan Pulang kampung.

Alhamdulillah patut kita bersyukur, Allah menjadikan negeri kita, negeri yang memiliki ribuan pulau. Lebih dari 3600 pulau yang ada di negeri kita. Terpampang luas dari Sabang sampai Marauke.

Ketika Idul Fitri hampir tiba. Berbondong-bondong masyarakat kita yang termasuk sobat juga kali, menuju tempat-tempat antrian depo-depo bis luar kota, stasiun, terminal bis sampai pelabuhan. Bahkan tak sedikit yang mengantri sejak jam 2 malam dan baru mendapatkan tiket yang dicari pada jam 11 siang. Subhaanallah. Mereka rela berdesak-desakan untuk mendapatkannya.

Tetapi ada juga yang tidak mengantri seperti di stasiun atau terminal bis, yakni dengan menyewa kendaraan yang ada di rental-rental, tetapi juga, jangan harap dapat dapat sewaan kalau datangnya pada hari-H-nya.

Ketika ditanya kepada seorang saudara kita, "Pulang kampung tujuan apa sih mas?" Saya pulang tujuannya silaturahmi kepada orang tua, sanak famili dan handai taulan mas.

Lepas dari itu semua, banyak yang kita tidak menyadari bahaya yang terjadi pada peristiwa tahunan ini. berjubelnya jumlah penumpang  di dalam kereta-kereta yang ditumpangi sehingga memakan korban yang tidak sedikit.

Kalau dilihat secara nyata, pulang kampung adalah urusan dunia belaka. tidakkah kita berfikir ke depan kita kan mesti pulang kampung yang abadi. kampung akhirat.

Sudahkah kita memikirkan bekal yang akan kita bawa? Bekal sobat bukanlah bekal ketika pulang kampung dunia. Bekal kita adalah amal shaleh, bahkan Al Qur'an menyebutkan:

 " Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa". (QS: al Baqarah (2) ayat: 197).

Inilah kampung yang seharusnya lebih kita pentingkan. Karena ketika sobat pulang kampung dunia, sobat kan kembali lagi untuk mencari harta dunia, tetapi jika malaikat Maut memanggil sobat, maka sobat tak akan pernah kembali ke dunia lagi dan tidak bisa untuk beramal seperti ketika masih hidup.

Sepatutnya kita mampu menjawab pertanyaan berikut: Min aina, ilaa aina, ainal aana? (dari mana, mau ke mana, di mana sekarang?)

Dari mana kita? Sesungguhnya kita berasal dari Allah, menuju kemana kita? Kita menuju kepada Allah ( segala perilaku kita di dunia yang fana ini kelak akan diminta pertanggungjawab di Mahkamah Allah kelak ) dan sekarang kita berada dimana? Sekarang kita berada di alam dunia yang fana dan ingat kita tidak akan pernah hidup kekal di alam
ini.

Pikirkanlah!

Semoga kita menjadi orang-orang yang mendapatkan ridho Allah ketika pulang kampung yang abadi. Pulang untuk menghadap Allah, Sang pencitpta. Tentunya dengan membawa bekal yang terbaik berupa amalan-amalan shaleh. Amin.

______________

@yaumul Itsnain, 11/06/1434 H = 22 April 2013 M. Pkl. 13.47 WIB.