Jumat, 14 Februari 2014

CARA MENGUSIR JIN

Jin termasuk makhluk yang hidup di alam ghaib. Suatu alam yang tidak dapat diketahui manusia kecuali yang telah ada penjelasannya dalam Al Qur'an atau Al Hadits.

Allah memberikan kelebihan bagi bangsa jin untuk mengetahui alam manusia, sebaliknya manusia tidak dapat menjangkau alam jin. Jin dapat mengetahui dari tempat yang manusia tidak dapat mengetahuinya.

Karenanya dalam pengusiran bangsa jin pun tidak bisa dilakukan kecuali dengan cara yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Pada zaman sekarang ini ada manusia yang salah langkah dalam hal pengusiran jin, baik dari dalam dirinya atau rumahnya. Sebagian manusia ada yang datang ke tukang-tukang sihir atau para dukun untuk mengusir atau membentengi diri dan rumah dari bangsa jin.

Terkadang mereka (tukang sihir/dukun) memerintahkan 'pasiennya' untuk menanam sesuatu di pojok-pojok rumah atau menabur garam di sekitar rumahnya. Atau menanam benda-benda tertentu seperti telur, wafak (benda yang berisi tulisan-tulisan tertentu yang dibungkus dengan kain warna hitam/putih) persis di pintu depan rumahnya.

Padahal semua itu adalah kesia-siaan dan mengandung unsur kesyirikan. Hal yang demikian tidaklah dapat mengusir jin, justeru sebaliknya akan mendatangkan jin-jin yang lain di rumahnya.

Lalu bagaimana mengusir jin dengan cara yang syar'i itu?

Di antara caranya adalah sebagai berikut:

1. Memperbanyak dzikir kepada Allah dalam diri kita.

Rasulullah mengumpamakan orang yang berdzikir itu seperti orang sedang dikejar oleh musuh, tidak ada waktu sesaatpun untuk beristirahat, terus musuh mengejar dan orang itu pun terus berlari hingga sampai memasuki benteng yang kokoh dan dia aman dari kejaran musuhnya.

Siapa orang, musuh, dan benteng yang dimaksud?

Orang= manusia, musuh= jin/syetan dan benteng= dzikir kepada Allah Jalla wa 'alaa

Lalu dzikir apa yang dibaca? 

Dzikir yang dibaca pada hakekatnya dzikir yang bersifat muqayyad (terikat dengan waktu/tempat tertentu) seperti doa sebelum dan sesudah bangun tidur, keluar rumah, masuk dan keluar masjid, masuk dan keluar WC, ketika mendapatkan musibah dan sebagainya.  

2. Bacaan Al Qur'an.

Seluruh ayat Al Qur'an pada umumnya adalah pengusir jin. Ada surat atau ayat khusus yang hendaknya dibaca di rumahnya seperti yang diajarkan Nabi shallallahu 'alahi wasallam. Di antaranya surat Al Baqarah atau Ayat Kursi ( surat Al Baqarah ayat 255). Karena syaitan akan lari dari rumah yang dibacakan padanya surat Al Baqarah.

3. Ta'awudz (memohon perlindungan) kepada Allah

Kalimat ta'awudz banyak ragamnya seperti yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti:  

a. 'Auudzu minka, 
b. 'Auudzu billaahi minasy syaithaanirrajiim, 
c. 'Auudzu billahis samii'il  'alim minasy syaithaanir rajiim min hamzihii wanafkhihii wanafsih
d. Rabbi 'auudzubika min hamazaatisy syayaathiin wa'auudzubika rabbi an yahdhuruun.

Semoga Allah selalu melindungi kita dari tipu daya bangsa jin. Aamiin. yaa mujiibas saailiin.

____________________

@Yaumus Sabt, 15 Rabi'uts Tsani 1435 H, Pkl. 06.47 WIB.


Referensi:

Ceramah ust. Abu Haidar as Sundawi pada tanggal 14/4/1435 H - 14/02/2014M di Radio RODJA.

OLAHRAGA TERBAIK DI DUNIA

Olahraga atau riyaadhah dalam bahasa Arab adalah sarana atau wadah bagi seseorang untuk menyehatkan dan  mengembangkan bakat diri seseorang. Olahraga pada dasarnya hukumnya boleh, selama tidak ada dalil yang melarangnya atau membuat seseorang lupa dari mengingat Allah.

Di alam yang fana ini banyak sekali cabang olahraga, tapi tahukan Anda, ada satu cabang olahraga yang terbaik menurut pandangan Islam?

Olahraga apakah kira-kira ya?

Coba perhatikan beberapa hadits berikut:

Dari Abi Hammaad, dipanggil juga Abu Su'aad, dipanggil juga Abu 'Aamir, dipanggil juga Abu 'Amru, dipanggil juga Abul Aswad dan dipanggil juga dengan Abu Abu 'Abas- Uqbah bin 'Aamir al Juhanny radiyallahu 'anhu berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sedangkan beliau berada di atas mimbar: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu ada pada memanah, sesungguhnya kekuatan itu ada pada memanah, dan sesungguhnya kekuatan itu ada pada memanah." (HR. Muslim)

"Barangsiapa yang paham tentang keahlian memanah kemudian meninggalkannya (tidak mau berlatih kembali dan mengajarkannya), maka bukanlah bagian dari kami atau dia telah bermaksiat." (HR. Muslim)

Dari dua hadits yang shahih di atas dapat diketahui bahwa salah satu cabang yang terbaik dalam Islam adalah memanah.

___________

@Lailatus Sabt, 15 Rabi'uts Tsani 1435 H, Pkl. 22.02 WIB 

Referensi:

1. Kitab Riyaadhush Shaalihiin Karya Imam Nawawi rahimahullah, al Maktab al Alami.
2. Al Qur'an Al Kariim Surat Al Anfaal (8): 60.  


AMALAN PENGHAPUS DOSA DAN PENGANGKAT DERAJAT

Dalam Islam banyak sekali amalan yang dapat menghapus dosa sekaligus mengangkat derajat seseorang. Tiada seorang pun di atas permukaan bumi yang tidak pernah luput dari dosa dan kesalahan. Karena manusia adalah tempatnya dosa dan lupa.

Namun yang perlu dipahami, Allah adalah Zat Yang Maha pengampun, siapapun hamba-Nya dan apapun dosanya, Allah akan ampuni dosa-dosanya walaupun dosa si hamba itu memenuhi langit dan bumi atau sebanyak buih (busa) yang ada di lautan atau sebanyak pasir yang ada di pantai, asalkan si hamba tersebut mau bertaubat dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan ampuni dia.

Demikian juga, siapa orangnya yang tidak ingin sekali diangkat derajat/kedudukannya. Jangankan diangkat derajatnya oleh Allah, oleh sesama manusia saja, dia begitu amat gembira.

Ada satu hadits yang berbicara tentang hal tersebut di atas.


Apakah kalian mau aku tunjukkan amalan yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat? Mereka menjawab, “Mau , wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda, “Menyempurnakan wudhu’ pada saat-saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah kaki menuju ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. Yang demikian itulah ar Ribath(HR. Muslim)

Dari hadits ini terdapat tiga amalan yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat seseorang:

1. Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang dibenci. Waktu yang dibenci seperti ketika matahari bersinar dengan teriknya atau saat-saat di tengan malam yang dingin atau menjelang shubuh.

2. Memperbanyak langkah-langkah kaki menuju masjid. Inilah keutamaan berjalan menuju masjid dibandingkan dengan berkendaraan. Karena setiap langkah kaki akan dihitung pahala, penghapus dosa dan pengangkat derajat seseorang.

3. Menunggu shalat setelah shalat. Artinya bukannya seseorang itu selalu berada di masjid tanpa keluar setapak kakipun. Maknanya seseorang itu hatinya selalu terpaut dengan shalat dan masjid, sehingga setelah selesai menunaikan satu waktu shalat, dia rindu untuk mendatangi masjid kembali untuk melaksanakan shalat fardhu yang lainnya.

 Semoga Allah selalu memberikan kemudahan bagi kita untuk melaksanakan ketiga amalan mulia tersebut.


____________________

@Lailatus Sabt, 15 Rabi'uts Tsani 1435 H, Pkl. 21.21 WIB