Sabtu, 25 Oktober 2014

MANUSIA TERBAIK DAN TERBURUK

Siapakah manusia terbaik dan terburuk?

Jawabannya terdapat dalam surat Al Bayyinah ayat 6 dan 7.

Ayat ke-6 : "Sesungguhnya orang-orang  kafir dari ahlul kitab dan orang-orang musyrik, mereka berada di dalam neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya. Merekalah seburuk-buruknya makhluk".

Ayat ke-7 : "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh merekalah sebaik-baiknya makhluk".

Dapatlah dipahami bahwa seburuk-buruknya makhluk adalah orang-orang kafir. Karenanya jangan kita merasa canggung di hadapan mereka dan merasa ta'jub terhadap kedudukan mereka. Ketauhilah siapa orangnya, apapun kedudukannya, sehebat apapun kepandaiannya, sekaya apapun orangnya, tetaplah mereka orang-orang kafir yang Allah katakan sendiri seburuk-buruknya makhluk dan tempatnya neraka Jahanam.

Sebaliknya jika ingin disebut sebaik-baiknya makhluk, maka ada dua hal yang perlu dikerjakan dan amalkan: PERTAMA: BERIMAN dan KEDUA: BERAMAL SHOLEH

Insya Allah kita akan mendapatkan surga Adn dan kekal di dalamnya, sebagaimana digambarkan dalam ayat ke-8. Aamiin yaa rabbal 'aalamiin.

_______________________________
2 Muharram 1436H/26 Oktober 2014M/Pkl.13.47 WIB

SATU NABI DIPEREBUTKAN 3 AGAMA

Allah mengutus para nabi dan rasul-Nya untuk memberikan petunjuk kepada hamba-hambaNya. Mereka diutus dari satu zaman ke zaman yang lain. Dalam riwayat disebutkan jumlah para Rasul sebanyak 314 orang sementara para nabi berjumlah 24.000 orang.

Diantara para nabi dan rasul ada seorang yang disebut dengan abul anbiya (bapaknya para Nabi). Siapa dia? Beliau adalah Nabiyullah Ibrahim 'alaihis salaam. Mengapa disebut dengan abul anbiya? Karena dari keturunannya-lah terlahir para rasul yang mulia yang diutus ke alam dunia yang fana ini.

Kita sebut saja Nabi Ismail 'alais salaam, Nabi Ishaq (dari Nabi Ishaq terlahir Nabi Ya'qub, dari Nabi Ya'qub terlahir Nabi Yusuf 'alaihis salaam. Sementara Nabi muhammad berasal dari keturunan Nabi Ismail 'alaihis salaam.

Nabi Ibrahim inilah yang diklaim oleh 3 agama, Yahudi, Nasrani, dan Islam. Mereka menganggap Ibrahim milik mereka. Dari ketiga kelompok tersebut hanya Islamlah yang berhak mengakui Nabi Ibrahim sebagai nabinya. Mengapa?

Di antara salah satu ajaran Nabi Ibrahim adalah menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Ini dilaksanakan umat Islam hingga pada saat ini. Sementara mereka tidak!

Disamping itu klaim kedua agama selain Islam hanya sekedar klaim, pengakuan belaka, tidak dengan perbuatan (kenyataan). Dan Allah sendiri secara tegas telah menyatakan:

" Bukanlah Ibrahim itu beragama Yahudi atau Nasrani tetapi dia adalah Muslim (beragama Islam)"

Nah, ayat di atas sangat jelas menyebutkan identitas Nabi Ibrahim, bukanlah Yahudi apalagi Nasrani. Beliau adalah muslim seperti nabi-nabi sebelum dan sesudahnya.

Nah! Jadi, siapa ya yang lebih berhak mengklaim Nabi Ibrahim?

__________________
2 Muharram 1436H/26 Oktober 2014M/Pkl.13.06 WIB

KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM

Setiap orang adalah pemimpin, baik pemimpin dalam rumah tangga maupun pemimpin dalam masyarakat atau sebuah negara.

Setiap pemimpin bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Hal ini ditandaskan Nabi yang mulia:

"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinannya".

Siapapun orangnya dia adalah pemimpin. Sang suami adalah pemimpin dalam rumah tangga. Sang isteripun demikian.

Seluruh jabatan yang ada dalam struktur organisasi dari mulai presiden, menteri, gubernur, walikota, bupati sampai ketua RT akan dipertanggungjawabkan di mahkamah Allah kelak.

Berapapun lamanya jabatan itu dijabat, apapun jabatan namanya yang dijabat oleh seseorang, kelak pasti akan ditanya oleh Sang Pencipta Allah Azza wa Jalla.

Jangankan 32 atau 10 tahun seseorang menjabat, 1 haripun, kepemimpinannya akan ditanya Allah kelak. Apakah ada keadilan di dalammya atau penuh kezhaliman dalam pelaksanaannya.

Mengingat beratnya tanggung jawab ini, Islam melarang seseorang untuk meminta jabatan. Bahkan Rasulullah menolak permintaan Al Abbas (paman beliau) untuk menjadi salah seorang 'pejabat' dalam kepemimpinan beliau. Karena menurut beliau jabatan itu penyesalan. Penyesalan di akhirat kelak. Disamping itu jabatan adalah amanat dari Allah.

Seorang yang telah terpilih menjadi pemimpin, jangan bangga, sombong dalam kepemimpinannya. Karena ketika Anda diangkat menjadi, maka hari itu catatan bagi kepemimpinan Anda mulai.

Sangatlah elegan sebelum, ketika, dan setelah Anda menjadi pemimpin, belajarlah selalu tentang kepemimpinan dari qudwah kita Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, para khulafa'ur rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali Radiyallahu 'anhum) dan kepemimpinan setelah beliau seperti khalifah Umar bin Abdul Aziz (cucu Umar bin Khattab).

Ingatlah wahai para pemimpin, jabatan adalah amanah dari Allah yang kelak akan ditanya. Jabatan adalah penyesalan kelak di Hari Kiamat. Maka berlaku adillah dalam memimpin, sejahterakanlah masyarakat atau rakyat Anda, kelak insya Allah Anda menjadi mulia di hadapan Allah.

_______________________
2 Muharram 1436H/26 Oktober 2014M/Pkl. 08.02 WIB