Jumat, 21 November 2014

KEUTAMAAN DZIKIR HASBUNALLAH WANI'MAL WAKIIL

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam telah mengajarkan kepada umatnya dzikir, baik yang bersifat muqayyad (terikat dengan waktu) atau mutlaq (tidak terikat waktu).

Dzikir yang bersifat muqayyad diantaranya dzikir setelah shalat, keluar dan masuk masjid, masuk dan keluar kamar mandi/WC, keluar rumah, ketika hendak tidur dan sebagainya.

Sementara yang bersifat mutlaq seperti dzikir subhaanallah al hamdulillah laa ilaaha illallah allaahu akbar, laa haula walaa quwwata illaa bilaah dan sebagainya. 

Salah satu yang diajarkan Rasul adalah dzikir hasbunallaah wani'mal wakiil (cukuplah Allah sebaik-baiknya wakil/penolong).

Dzikir inilah yang pernah dibaca bapaknya para nabi, yakni Nabi Ibrahim 'alaihis salaam. Dengan penuh keikhlasan dalam membacanya Nabi Ibrahim selamat dari dahsyatnya api yang membakarnya saat disiksa dengan cara dibakar hidup-hidup oleh raja Namrudz. Alhamdulillah beliau keluar dari kobaran api dengan selamat dan beliau merasakan hawa dingin dari api yang tampak sangat panas di hadapan manusia yang menyaksikannya saat itu.

Dzikir ini pulalah yang dibaca Nabi akhir zaman, Nabi kita Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam. Kapan itu terjadi?

Ketika pasukan Rasulullah mengalami kekalahan dalam perang Uhud, ada khabar bahwa pasukan beliau akan diserang kembali oleh pasukan kafir Quraisy. Timbul kegalawan, kekhawatiran di hati kaum muslimin, saat mereka masih lelah, banyak yang terluka, dan bersedih dengan banyaknya kaum muslimin yang meninggal pada perang tersebut.

Namun Rasulullah pada saat itu menenangkan kaum muslimin dengan membaca dzikir : "Hasbunallaah wa ni'mal wakiil". Beberapa hari kemudian rencana kaum Quraisy itu dibatalkan oleh mereka dengan izin Allah.

Hal serupa penulis alami sendiri kedahsyatan dzikir ini. 

Beberapa tahun yang lalu (penulis lupa tanggal dan tahunnya), ada seseorang yang masih ada hubungan kekerabatan dengan penulis, kemasukan setan (kesurupan kata orang). Entah apa yang ada di benaknya, dia menghampiri penulis dengan penuh kemarahan. Alhamdulillah dengan petunjuk Allah penulis membaca dzikir ini sambil memegang belakang kepalanya, subhaanallaah tak disangka sebelumnya, dia luluh, lemas tanpa tenaga. Lalu penulis antarkan ke rumahnya.

beberapa hari kemudian, dia bertanya dengan bahasa logat Betawi, "Apa sih yang lu baca? " Kenapa?
Badan gua jadi lemes, gak bertenaga." Lalu penulis jelaskan, bahwa yang dibaca adalah dzikir hasbunallaah wani'mal wakiil.

Subhaanallaah, begitu dahsyatnya dzikir ini, semoga kita bisa mengamalkannya khususnya di saat-saat genting, saat-saat berbahaya, dan saat menghadapi musuh yang terlihat atau tidak.

____________________
@sabtu, 22 Nopember 2014, Pkl: 07.05 WIB.

5 TAHAPAN KEHIDUPAN MANUSIA

Hidup di alam dunia ini adalah salah satu tahapan dari 5 tahapan yang dialami manusia. Ke-5 tahapan itu termaktub dalam Syarah Aqidah Al Wasithiyyah Bab al Iimaan bil Yaumil Aakhir buah karya  Syaikh Sholeh al 'Utsaimin.

Kelima tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahapan Ketidak-adaan (surat Al Insan: 1 dan Al Haj: 5).

2. Alam Rahim (Surat Az Zumar: 6).

3. Alam Dunia (Surat An Nahl: 78).

4. Alam Barzakh (surat Al Mu'minun: 100)
.
5. Alam Akhirat (surat Al Mu'minun: 16).

Nah itulah kelima tahapan yang telah, sedang, dan akan dialami manusia. Pada saat sekarang ini kita sedang berada di alam dunia (tahapan ke-3), alam yang fa (rusak). Di alam inilah tempat manusia untuk beramal sholeh (saatnya untuk menanam, di akhirat memanen).

Ada dua tahapan lagi yang akan dilalui manusia, alam Barzakh dan Akhirat. Siapa saja kata nabi yang selamat pada alam Barzakh, insya Allah akan selamat di akhirat nanti.

Semoga kita dapat melalui alam dunia ini dengan selamat yakni dengan menghiasinya dengan amal sholeh sehingga kita bisa selamat di dua alam setelahnya (Barzakh dan Akhirat). Dan Allah memasukkan kita ke dalam surga-Nya. Aamiin....aamiin ya...rabbal 'aalamiin.

______________________________
Yaumus sabt, 22 Nopember 2014M, Pkl: 06.18 WIB.