Sabtu, 01 Desember 2012

AYO BERDAKWAH!


Berda'wah dalam Islam hukumnya adalah fardh kifa'i (suatu kewajiban yang apabila telah dikerjakan oleh sebagian orang, maka gugurlah bagi yang lain).  Al Qur'an telah  menyebutkan tentang perintah berda'wah, di antaranya: 

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104).


äí÷Š$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7­/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ  

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. an Nahl: 125).

Siapapun dapat berda'wah, asalkan harus memiliki kemampuan dan keilmuan yang dikuasainya. Ketika seseorang tidak mampu berda'wah dengan lisan atau tulisan, maka gunakan cara yang lain, misalnya dengan cara membagikan atau meminjamkan buku, majalah, buletin, brosur, cd, atau yang lainnya (semuanya berisi ilmu syar'i) kepada saudara kita. Dan alhamdulillah di era informasi ini, Allah mudahkan segalanya.


Ada satu cara lagi bagi kita untuk berda'wah di jalan Allah, yaitu dengan cara menyebarkan informasi tentang sebuah kajian seorang ustadz yang ada di daerah kita dan sekitarnya. Nah, kita bisa menanyakan langsung kepada ustadz yang dimaksud, apa temanya dan di mana tempat, serta waktu kajiannya. Atau dapat menghubungi para pengurus DKM untuk mendapatkan informasi kajian para ustadz, baik kajian mingguan atau bulanan.

Cara ini merupakan cara yang efektif bagi Thalibul Ilm (penuntut ilmu) dalam berda'wah. Ya, karena dengan cukup meng-sms-kan isi kajian kepada saudara-saudara kita yang lain, insya Allah itu akan bermanfaat bagi kita dan orang lain. Tentunya insya Allah akan mendapatkan pahala dari Allah dan ini termasuk ber-ta'awwun alal birri wat taqwa (tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan).

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

 (#qçRur$yès?ur n?tã ÎhŽÉ9ø9$# 3uqø)­G9$#ur ( Ÿwur (#qçRur$yès? n?tã ÉOøOM}$# Èbºurôãèø9$#ur 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# ( ¨bÎ) ©!$# ߃Ïx© É>$s)Ïèø9$# ÇËÈ  

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya." (QS. al Maidah:2)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang memberikan petunjuk atas kebaikan, maka baginya pahala seperti  pelakunya." (HR. Muslim).

"Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka balasannya seperti orang yang mengikutinya dan tidak  dikurangi sedikitpun pahalanya." (HR. Muslim).

Bahkan dalam sebuah riwayat Bukhari-Muslim disebutkan, Allah akan memberikan pahala yang lebih baik dari humrun na'am (unta merah) bagi orang yang memberikan petunjuk kepada orang lain dan orang tersebut mendapat petunjuk dari Allah dengan sebab da'wah dia. 

Salah satu contoh bentuk isi kajian yang dapat kita sebarkan adalah sebagai berikut:

Bismillah, Hadirilah kajian bersama ust. Abu Usamah
dengan topik: "Manisnya Buah Kesabaran" 
Ahad/Minggu, 2 Desember 2012 jam 09.00 s/d menjelang Zuhur
di masjid Abu Bakar as Shiddiq Cileduk Tangerang.
Mohon disebarkan......!
Cp. Ikhwan..............................
Cp. Akhwat..............................

Setelah mendapatkan informasi ini, kita langsung berda'wah dengan cara mengirimkan sms kepada saudara kita yang lain, satu, dua, atau tiga orang bahkan lebih banyak, itu jauh lebih baik.

Jika kita telah memberikan informasi ini kepada yang lain dan orang-orang tersebut pergi untuk mengikuti kajian dan dengannya mereka mendapatkan petunjuk Allah, maka kita masuk bagian orang yang disebutkan Nabi dalam riwayat Bukhari-Muslim.

Lalu, bagaimana jika kita tidak bisa hadir ke tempat kajian tersebut dengan sebab ada urusan penting misalnya? Insya Allah, kita akan tetap mendapatkan pahala dan termasuk bagian dalam riwayat Muslim di atas.

Sungguh mudah dalam mendapatkan ridha dan pahala Allah Azza wa Jalla. Karenanya, bersegera dan berlombalah dalam kebaikan (fastabiqul khairat). Semoga Allah memudahkan segala urusan kita.

(