Senin, 19 November 2012

MAU PAHALA HAJI & UMRAH YANG SEMPURNA?


Selamat bagi Anda atau keluarga Anda yang telah menunaikan Rukun Islam yang kelima tahun ini. Semoga Allah memberikan haji yang mabrur dan memberikan pahala yang besar bagi Anda dan keluarga yang menunaikannya.


Sungguh benar apa yang disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam!

"Umrah ke umrah adalah penghapus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak mempunyai pahala selain surga." (HR. Bukhari Muslim).

"Barangsiapa yang melakukan haji tanpa berbuat keji dan tidak fasiq, maka ia kembali tidak berdosa sebagaimana waktu ia dilahirkan oleh ibunya." (HR. Muttafaq 'Alaih).


Subhanallah, betapa besarnya pahala orang yang berhaji dan umrah.  Sungguh beruntung orang yang pernah menunaikannya dengan mengambil manasiknya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Tapi bagaimana dengan saudara-saudara kita yang lain yang belum pernah mengecap manisnya beribadah ke Baitulllah? Sementara ongkos naik haji dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan, sedangkan jika mendaftar sekarang, maka akan menunggu hingga beberapa tahun kemudian.

Yang perlu dipahami bahwa ibadah haji adalah ibadah yang hukumnya wajib bagi orang yang mampu. Khususnya mampu atau sanggup dalam urusan finansial (keuangan)-nya,  sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutan serta sehat jasmani dan perjalanan pun aman.

Jadi, tidaklah berdosa bagi orang yang belum mampu untuk melaksanakan ibadah yang agung ini. Karena Allah memberikan rizki yang berbeda-beda kepada setiap hamba-Nya.

Allah berfirman:

3    ¬!ur n?tã Ĩ$¨Z9$# kÏm ÏMøt7ø9$# Ç`tB tí$sÜtGó$# Ïmøs9Î) WxÎ6y 4 


"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah." (QS. Ali Imran: 97)

Bagi yang belum sanggup, jangan khawatir! Ada alternatif lain yang diberikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Barangsiapa melakukan shalat Shubuh secara berjamaah, kemudian duduk dan berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari, kemudian dia shalat dua rakaat, ia akan memperoleh pahala ibadah haji dan umrah, sempurna, sempurna, dan sempurna." (HR. at-Tirmidzi, dihasankan oleh al-Albani dan Syaikh Ibnu Baz karena banyak jalannya).

Dalam hadits yang shahih diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila telah melakukan shalat Shubuh beliau duduk berdzikir di tempat shalatnya hingga matahari benar-benar terbit (HR. Muslim)

Itulah yang alternatif atau solusi terbaik yang diberikan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam kepada ummatnya yang belum sanggup menunaikan ibadah haji dan umrah ke Baitullah.

Bayangkan! Pahalanya haji dan umrah, sempurna, sempurna, dan sempurna. Subhanallah.

Jadi yang perlu dilakukan seorang hamba jika ingin mendapatkan pahala seperti keterangan Nabi di atas adalah dengan cara:
  • Shalat Shubuh dengan berjamaah.Tentunya berjamaah itu di masjid. Bukan di rumah dan tidak dikerjakan sendiri-sendiri.
  • Setelah itu berdzikir kepada Allah. Dalam hal ini Rasulullah tidak menetapkan harus membaca dzikir tertentu, tetapi ingat berdzikir tentunya yang sesuai dengan perintah Rasul, bukan dzikir yang diada-adakan dan juga tidak berjamaah. Di antara dzikir itu adalah dengan membaca Al Qur'an, karena itu yang terbaik.
  • Shalat dua rakaat. Para ulama ikhtilaf tentang dua rakaat ini, apakah yang dimaksud shalat Isyraq atau Dhuha. Di antara yang berpendapat shalat Isyraq adalah at Thibi. Beliau mengatakan, "Shalat ini dinamakan shalat Isyraq, awal shalat Dhuha." Ada pula yang memasukkan hadits  ini ke dalam pembahasan waktu shalat Dhuha. Sebagaimana ditulis oleh Muhammad bin Umar bin Salim Bazmul dalam kitabnya Bughyatul Mutathawwi' Fi Shalatit Tathawwu'  serta Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani dalam kitabnya Shalatut Tathawwu' .

Jika seorang hamba melakukan ini, insya Allah akan mendapatkan pahala haji dan umrah  dengan sempurna, sempurna, dan sempurna, walaupun dia belum melakukan haji ke Baitullah.

Bagi yang belum berhaji dengan sebab tidak memiliki perbekalan yang cukup, laksanakan perintah Nabi ini. Mudah-mudahan menjadi pelipur lara, pengobat hati bagi yang ingin sekali menuju Makkatul Mukarramah dan Madinatul Munawwarah guna menunaikan serangkaian ibadah di sana, tetapi Allah belum mengizinkannya.