Rabu, 15 Juni 2016

TERUS SEMANGAT !

Alhamdulillah dengan rahmat Allah jalla wa'alaa kita telah memasuki hari yang ke-10 (sepuluh) Ramadhan 1437H. Semoga Allah menerima segala amal ibadah kita selama bulan yang mulia ini. Tetap bersemangat ibadah, lakukan apa yang bisa kita lakukan dari amalan-amalan Nabi yang mulia, seperti shalat-shalat sunnah, baca qur'an, infaq, shadaqah dan yang lainnya. Fattaqullah mastatho'tum (bertakwalah kepada semampu kamu), tetapi janganlupa ibadah yang wajib jangan dilupakan. Tetap bersemangat dan terus bersemangat sampai ajal menjemput!

Senin, 13 Juli 2015

MAKNA PULANG KAMPUNG

Pada Minggu-Minggu terakhir menjelang Idul Fitri ini sebagian besar saudara-saudara kita yang merantau di sebagian kota-kota besar di seluruh Indonesia, tengah bersiap-siap untuk pulang ke kampung halaman tercinta atau mungkin sudah sampai di sana.

Hampir semua alat-alat transportasi digunakan dan dimanfaatkan, mulai dari bis sampai dengan pesawat terbang. Mulai dari yang gratis atau yang berbayar dengan cara memesan tiket jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Mereka lakukan semua ini dengan alasan ingin berlebaran dan bersilaturahim dengan sanak famili di kampung.

Berbagai macam persiapan dilakukan untuk kegiatan tahunan ini, mulai dari membeli tiket, pakaian baru, perhiasan baru dan aksesorisnya, bahkan tak lupa membawa "mentahnya" yaitu berupa uang, baik yang di tangan maupun yang masih ada di kartu-kartu ATM atau kartu kredit. Peristiwa ini terjadi dari tahun ke tahun dan menjadi salah satu budaya unik anak bangsa.

Tidak tahukah kita bahwa peristiwa ini mengingatkan kita pada pulang kampung yang sebenarnya? 

Bukankah yang dilakukan saudara-saudara kita itu disebut pulang kampung? Ya, tetapi tidak yang sebenarnya! Bukankah yang pulang kampung sekarang itu akan kembali lagi ke tanah rantaunya setelah lebaran?

Lalu apa yang dimaksud dengan kampung yang sebenarnya?

Yang dimaksud dengan kampung yang sebenarnya adalah "KAMPUNG AKHIRAT". Kampung kekekalan, kampung keabadian, negeri yang apabila seorang hamba berada di sana maka tak akan kembali lagi ke dunia.

Dari peristiwa ini dapat kita simpulkan bahwa:

1. Kita semua adalah para perantau dan dunia ini adalah negeri perantauan.

2. Berapa lamapun kita berada di tanah rantau, pasti akan kembali kepada Allah.

3. Persiapan yang dilakukan ketika pulang kampung yang sebenarnya adalah dengan melakukan berbagai amal shaleh yang akan bermanfaat di akhirat kelak.

Karenanya kita manfaatkan dunia sebagai sarana ibadah kepada Allah. Jadikan dunia di tangan kita, bukan sebaliknya dunia yang menguasai kita. Jangan tertipu dengan dunia! Karena sesungguhnya nilai dunia tidak lebih dari bangkai seekor anak kambing yang cacat yang berada di hadapan manusia.


===============================
@27 Ramadhan 1436 H / 13 Juli 2015 M






Jumat, 10 Juli 2015

TUJUAN PUASA

Salah satu tujuan puasa yang kita lakukan saat ini, yang lalu, dan yang akan datang adalah meraih ketakwaan. hal tersebut seperti termaktub dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 183:

" Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, semoga kamu bertakwa".

TAKWA secara bahasa berarti menjaga, waspada, dan memelihara sedangkan menurut istilah (syari'at) TAKWA berarti mengerjakan semua yang diperintahkan Allah dan menjauhkan semua yang dilarang-Nya.

Takwa adalah kedudukan tertinggi yang dimiliki seorang hamba. Kedudukan/kemulian seseorang tidak dilihat dari bagusnya postur tubuh seseorang atau indah suaranya tetapi yang dipandang Allah hanyalah ketakwaannya saja.

Hamba yang bertakwa adalah hamba yang beruntung, baik di dunia maupun di akhirat kelak.Takwa akan menghasilkan buah yang manis bagi seorang hamba, di antaranya:

1. Mahabbatullah (kecintaan Allah), lihat surat At-Taubah: 4.
2. Kebersamaan Allah, lihat An-Nahl: 28
3. Terpelihara dari syetan dan gangguannya, lihat surat Al-'Araf: 201
4. Mendapatkan jalan keluar pada setiap permasalahan yang dihadapi serta diberikan rizki dari arah yang tidak terduga (At-Thalaq: 2-3)
5. Tidak takut dan sedih, lihat surat A-'Araf: 35
6. Masuk surga, lihat surat 'Ali Imran: 133
7. Selamat dari neraka, lihat surat Maryam: 72
8. Mempunyai kedudukan yang tinggi (mulia ) di Akhirat, lihat surat Al-Baqarah: 212.

Di samping itu buah ketakwaan juga bermanfaat bagi masyarakat, di anataranya:

1. Terwujudnya keamanan, lihat surat Al-An'am: 82
2. Menikmati hidup, mendapatkan kesenangan, kesehatan , dan afiat.
3. Ditakuti musuh.
4. Memperoleh kebahagiaan.
5. Dipimpin oleh orang-orang baik.

Semoga Allah menjadikan kita semua hamba-hamba Allah yang  bertakwa.



========================
Tafsir Surat Al-Hujurat oleh Dr. Nashir Bin Sulaiman Al-Umar, Pustaka Al-Kautsar Cetakan Pertama, Juli 2001.

@24 Ramadhan 1436 H /  11 Juli 2015 M


Senin, 22 Desember 2014

KEJAMNYA RIBA

Di suatu pagi hari tepatnya hari Jum'at datang seorang ibu paruh baya yang wajahnya sendiri penulis kenal. Kenal karena beliau adalah salah seorang wali murid RA/TK angkatan beberapa tahun sebelumnya.

Penulis menjadi heran karena tidak biasanya beliau datang sekolah sejak beberapa tahun lalu. Di samping itu mukanya dalam keadaan tegang dan kebingungan, dan sepertinya ketakutan juga.

Setelah memberi salam, dia masuk kantor, lalu saya tanya: "Ada Bu?" Gimana khabar Wisnu (anaknya)? Di mana sekarang? Masih di tempat/sekolah yang lama?" Katanya.

Selanjutnya dengan sedikit kebingungan dia ungkapkan keinginannya. Intinya dia ingin meminta air ruqyah, agar hatinya bisa lebih tenang dan juga meminjam uang.

Lalu saya tanya: "Bukankah sekarang yang bersekolah hanya Wisnu dan yang bekerja ibu dan bapak kan?" Kok bisa kurang.

"Saya terlilit hutang rentenir", ungkapnya.

"Memangnya ibu hutang berapa?" Kata saya

"Hutang sih cuma 500, tapi bunganya itu!!" Katanya.

Selanjutnya dia jelaskan, bahwa uang yang Rp. 500.000,-  tadi diberikan ke dia cuma Rp. 450.000, sementara dia harus melunasi uang sebanyak Rp. 700.000,- (bayangkan hutangnya cuma 500!) dan hariannya dia harus membayar Rp. 20.000,- kepada rentener tersebut.

"Kenapa ibu bisa ikut seperti itu!" Kata saya

Lalu penulis jelaskan hukum meminjam uang dengan bunganya seperti itu. Itu semua adalah RIBA. Sesuatu perbuatan yang diharamkan Allah Jalla wa 'Alaa.

Dari kisah nyata di atas dapatlah kita ambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Cara pinjam meminjam seperti di atas adalah RIBA. Karena terdapat bunga di dalamnya, sementara bunga itu diharamkan.

2. Hal yang sama juga terjadi pada akad/membuka rekening di bank-bank konvensional, karena terdapatnya bunga yang didapatkan nasabah setiap bulannya. Sepakat para ulama bunga bank itu hukumnya HARAM.

3. Al Qur'an dengan sangat jelas mengharamkan RIBA (lihat surat al Baqarah: 275 dan 278).

4. Sementara itu Rasulullah sendiri mengutuk orang yang makan harta riba, yang memberikan riba, penulis transaksi riba, dan kedua saksi transaksi riba. Mereka semuanya sama (berdosa). (HR. Muslim).

5. Harta riba walaupun jumlahnya banyak pada akhirnya akan menjadi sedikit (HR. Ahmad, At- Thabrani, dan Al-Hakim)

Semoga kita dijauhkan dengan sejauh-jauhnya dari seluruh transaksi riba. Aamiin yaa mujiibas saailiin.

________________
1rabi'ul awwal1436h/23desember2014m/pkl.08.50wib.

TUJUH GOLONGAN DALAM NAUNGAN ALLAH

Padang Mahsyar adalah padang tempat berkumpulnya seluruh makhluk Allah sejak manusia pertama (Adam 'alaihis salaam) hingga manusia terakhir yang hidup di akhir zaman. Untuk apa mereka dikumpulkan?

Tidak lain untuk dihisab seluruh amal perbuatannya selama mereka hidup di alam dunia yang fana ini. Pada saat itu adalah masa-masa yang sangat menegangkan dan menakutkan, mengapa demikian? Bayangkan saat itu matahari yang saat ini jarak jutaan kilometer, nanti di sana hanya berjarak satu mil.

Para ulama berpendapat, 1 mil yang dimaksud itu adalah ukuran jarak yang biasa kita kenal. Sementara yang lain berpendapat 1 mil adalah ukuran alat celak mata. Subhanallah betapa dekatnya jarak matahari. Tidak bisa dibayangkan betapa panasnya saat itu.

Namun ada orang-orang pilihan yang akan mendapatkan naungan saat tidak naungan kecuali naungan Allah Azza wa Jalla. Siapakah mereka? Mari kita lihat bersama-sama:

1. Imam (pemimpin) yang adil.

2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah.

3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena Allah semata.

5. Lelaki yang diajak berbuat mesum oleh wanita berkedudukan lagi cantik, lalu ia berkata: "Aku takut kepada Allah".

6. Seorang lelaki yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan tangan kanannya.

7. Seorang lelaki yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendirian, lalu menetes air matanya.

Keterangan ini termaktub dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari (660) dan Muslim (1031).
 
Semoga kita menjadi salah satu bagian dari 7 kelompok tersebut di atas dan semoga Allah memudahkan urusan kita di hari kiamat nanti. Aamiin yaa rabbal 'aalamiin.

________________________
1rabi'ul awwal1436h/23desember2014m/pkl.08.00wib.


Senin, 24 November 2014

BERSENANDUNG DI AREAL PEKUBURAN

Ada satu hal yang mengagetkan sekaligus mencengangkan hati penulis. Apa pasalnya?

Ceritanya seperti ini:

Di Sabtu siang lalu, tepatnya tanggal 22 Nopember 2014, penulis mengantar jenazah salah seorang ibu yang meninggal dunia di pagi shubuh itu. Sesampainya di areal pekuburan yang berada di bilangan Jakarta Barat itu para pengantar mengantarkan jenazah untuk dikuburkan. Penulis sendiri datang lebih kurang 5-10 menit kemudian.

Di areal pemakaman yang tidak begitu luas dan sudah tampak padat terisi saudara-saudara kita yang telah meninggal dunia, tiba-tiba datang dari arah sebelah kanan penulis yang kebetulan berdiri di samping kendaraan yang diparkirkan di sisi sebuah makam, seorang ibu muda sambil memegang tangan anak laki-lakinya berjalan sambil bersenandung dengan cerianya. Entah lagu apa yang dinyanyikan,  hanya nadanya saja yang terdengar. Sejenak penulis tersentak kaget. Subhanallah di tengah-tengah pemakaman masih berani bersenandung? Tapi penulis berbaik sangka kepadanya kemungkinan besar dia tidak faham.

Apa yang dapat kita ambil dari cerita singkat ini?

Ketahuilah wahai saudaraku, ada beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari cerita ini:

1. Mengantar jenazah saudara kita yang muslim adalah salah satu hak muslim terhadap muslim yang lain. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits nabi.

2. Allah akan memberikan pahala besar berupa qiiraathoon= 2 gunung besar (seperti Uhud) jika seseorang menyaksikan penyelenggaraan jenazah, mulai dari memandikan, mengkapani, menyolatkan sampai menguburkan.

3. Rasulullah mengingatkan kepada umatnya untuk banyak mengingat kematian. Salah satu cara untuk mengingatkannya adalah dengan ziarah kubur atau mengikuti penyelenggaraan jenazah.
Sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam:

" Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan/kenikmatan " (Al Hadits)

Pemutus kelezatan/kenikmatan yang dimaksud adalah KEMATIAN.

4. Pemakaman adalah tempat untuk mengingat kematian dan kampung akhirat, hendaklah ketika memasukinya diikuti adab-adabnya sebagaimana diajarkan Nabi, seperti masuk dengan memberi salam, membuka sandal/alas kaki dan adab lainnya. Pemakaman bukan untuk bergembira, baik itu dengan tertawa, bercanda, bernyanyi, duduk-duduk atau berjalan di atasnya dan perbuatan terlarang lainnya.

5. Ingatlah! alam kubur atau alam barzakh adalah tempat persinggahan pertama menuju alam akhirat. Siapa saja yang selamat (mendapatkan nikmat kubur) di persinggahan pertama maka insya Allah ia akan selamat pada kehidupan berikutnya. Sebaliknya bagi siapa saja yang tidak selamat (disiksa di alam kuburnya ) maka bisa dipastikan ia akan mendapatkan kesulitan yang besar pada tahapan berikutnya. 


Semoga bisa menjadi bahan renungan bagi kita semua. Aamiin.

__________________
@yaumul itsnain, 1 shafar 1436 H / 24 nopember 2014 M / pkl. 17.30 wib

Jumat, 21 November 2014

KEUTAMAAN DZIKIR HASBUNALLAH WANI'MAL WAKIIL

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam telah mengajarkan kepada umatnya dzikir, baik yang bersifat muqayyad (terikat dengan waktu) atau mutlaq (tidak terikat waktu).

Dzikir yang bersifat muqayyad diantaranya dzikir setelah shalat, keluar dan masuk masjid, masuk dan keluar kamar mandi/WC, keluar rumah, ketika hendak tidur dan sebagainya.

Sementara yang bersifat mutlaq seperti dzikir subhaanallah al hamdulillah laa ilaaha illallah allaahu akbar, laa haula walaa quwwata illaa bilaah dan sebagainya. 

Salah satu yang diajarkan Rasul adalah dzikir hasbunallaah wani'mal wakiil (cukuplah Allah sebaik-baiknya wakil/penolong).

Dzikir inilah yang pernah dibaca bapaknya para nabi, yakni Nabi Ibrahim 'alaihis salaam. Dengan penuh keikhlasan dalam membacanya Nabi Ibrahim selamat dari dahsyatnya api yang membakarnya saat disiksa dengan cara dibakar hidup-hidup oleh raja Namrudz. Alhamdulillah beliau keluar dari kobaran api dengan selamat dan beliau merasakan hawa dingin dari api yang tampak sangat panas di hadapan manusia yang menyaksikannya saat itu.

Dzikir ini pulalah yang dibaca Nabi akhir zaman, Nabi kita Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam. Kapan itu terjadi?

Ketika pasukan Rasulullah mengalami kekalahan dalam perang Uhud, ada khabar bahwa pasukan beliau akan diserang kembali oleh pasukan kafir Quraisy. Timbul kegalawan, kekhawatiran di hati kaum muslimin, saat mereka masih lelah, banyak yang terluka, dan bersedih dengan banyaknya kaum muslimin yang meninggal pada perang tersebut.

Namun Rasulullah pada saat itu menenangkan kaum muslimin dengan membaca dzikir : "Hasbunallaah wa ni'mal wakiil". Beberapa hari kemudian rencana kaum Quraisy itu dibatalkan oleh mereka dengan izin Allah.

Hal serupa penulis alami sendiri kedahsyatan dzikir ini. 

Beberapa tahun yang lalu (penulis lupa tanggal dan tahunnya), ada seseorang yang masih ada hubungan kekerabatan dengan penulis, kemasukan setan (kesurupan kata orang). Entah apa yang ada di benaknya, dia menghampiri penulis dengan penuh kemarahan. Alhamdulillah dengan petunjuk Allah penulis membaca dzikir ini sambil memegang belakang kepalanya, subhaanallaah tak disangka sebelumnya, dia luluh, lemas tanpa tenaga. Lalu penulis antarkan ke rumahnya.

beberapa hari kemudian, dia bertanya dengan bahasa logat Betawi, "Apa sih yang lu baca? " Kenapa?
Badan gua jadi lemes, gak bertenaga." Lalu penulis jelaskan, bahwa yang dibaca adalah dzikir hasbunallaah wani'mal wakiil.

Subhaanallaah, begitu dahsyatnya dzikir ini, semoga kita bisa mengamalkannya khususnya di saat-saat genting, saat-saat berbahaya, dan saat menghadapi musuh yang terlihat atau tidak.

____________________
@sabtu, 22 Nopember 2014, Pkl: 07.05 WIB.