Senin, 03 Februari 2014

CINTA SEJATI

Cinta adalah sebuah kata yang so pasti difahami oleh sobat semua. Dari laki-laki sampai wanita. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Dari muda sampai tua. Dan dari cinta kedua orang tua, Allah takdirkan kita berada di alam yang fana ini.

Namun banyak sekali yang salah dalam memaknai cinta. Dari cinta  banyak sekali yang memanfaatkan untuk maksiat kepada Allah.

Lalu bagaimana cinta yang sebenarnya itu?

Al Qur'an telah menyebutkan hal ini. Coba sobat buka surat At Taubah (9) ayat 24:

Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

Dalam ayat ini jelas bagi kita tingkatan-tingkatan cinta itu.

Pertama: cinta Kepada Allah.
Kedua: cinta kepada Rasul.
Ketiga : jihad di jalan Allah Jalla wa Alaa.

Lalu dimana letak cinta kepada orang tua, harta, atau kepada sesama manusia? itu semua terletak setelah cinta yang pertama s.d. yang ketiga.

Subhanallah, sudahkah kita lakukan ini semua?

kita ambil contoh sederhana dalam kehidupan kita.

Ketika adzan berkumandang, mana yang lebih kita dahulukan memenuhi panggilan adzan tersebut atau kita tetap dalam pekerjaan, tidur, permainan kita? Kalau pilihannya bukan adzan maka kita lebih cinta kepada dunia.

Atau sobat sedang ada di hadapan komputer atau laptop, tiba-tiba suara adzan datang memanggil. Tetap di depan komputer atau bergegas meninggalkan komputer lalu menuju ke masjid untuk shalat berjamaah ???

Jika pilihannya adalah bergegas menuju masjid, maka itu salah satu bentuk kecintaan kepada Allah, karena pada hakekatnya adzan adalah panggilan Allah untuk melaksanakan shalat lima waktu dan salah satu bentuk cinta kepada Allah.

Semoga kita bisa mendahulukan dan memprioritaskan cinta kita kepada Allah, Rasul ,dan jihad di jalan-Nya dahulu ketimbang cinta kepada yang lain.Semoga Allah memudahkan jalan untuk mencapainya.