Jumat, 04 Januari 2013

KISAH DUA INSAN


Dalam Minggu-minggu ini, kita disajikan berita tentang dua orang anak manusia yang berbeda kedudukannya dalam menjalani kehidupannya.

Yang pertama adalah anak seorang pejabat tinggi dan yang kedua adalah anak seorang rakyat jelata yang bekerja hanya sebagai seorang OB (Office Boy). 

Dalam pemberitaan beberapa media disebutkan bahwa, anak seorang pejabat ini, qadarullah mobil yang sedang dia kendarai menabrak sebuah mobil yang ada di hadapannya, sehingga menewaskan dua orang korban yang berusia 50 dan 1,5 tahun. Peristiwa ini berujung kepada delik hukum (penjara).

Namun yang patut diacungi jempol adalah sang bapak pelaku tabrakan ini, yang notaben adalah salah seorang menteri dan sekaligus besan dari orang nomor satu di pemerintahan pusat, menyerahkan urusan ini kepada pihak yang berwenang (polisi) untuk diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku. Sang bapak tidak menggunakan jabatannya untuk menolong putranya. Tidak menggunakan jurus aji mumpung. Ya mumpung menjadi pejabat negara.

Ingatlah, dahulu ketika ada salah seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah untuk meminta kepada beliau keringanan hukum bagi salah seorang pelaku maksiat, namun Rasulullah marah besar, bahkan beliau mengatakan, "Lau anna Faatimata binta Muhammadin saraqat, laqata'tu yadahaa (Seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, aku akan potong tangannya)."

Sementara cerita yang lain, sang OB, yang bekerja di sebuah bank swasta di Bekasi mendapatkan sebuah ujian, namun dengan kesabaran dan kejujurannya akhirnya ujian tersebut membawa kebahagiaan bagi dirinya dan keluarganya.

Hal ini berawal, ketika beliau menemukan seonggok bungkusan kertas yang berisi uang sebesar RP. 100.000,- di salah satu keranjang sampah. Tentu saja uang sebesar ini bagi dirinya dan bagi kita semua adalah jumlah yang sangat besar. Namun dengan kejujurannya uang tersebut diserahkan kepada pihak bank tempat dia bekerja melalui seorang satpam.

Kejujuran membawa nikmat. Sang OB ini mendapatkan penghargaan dari pihak bank tempat beliau bekerja dan yang tidak kalah beruntungnya adalah ketika salah satu partai politik memberangkatkannya pergi umrah bersama dengan isteri dan kedua orang tuanya. Tidak sampai di situ, partai poltik peserta pemilu tahun 2014 ini-pun akan menjadikannya sebagai salah satu caleg (calon legislatif) pada pemilu yang akan datang.

Inilah kisah singkat jalan hidup dari dua orang insan yang memang sudah ditentukan Allah sejak 50.000 tahun sebelum Allah ciptakan langit dan bumi. 

Ada beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari kisah tersebut di atas:

1. Ketergesa-gesahan akan membawa akibat buruk bagi pelakunya.

2. Tidak menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi, karena Jabatan akan diminta   pertanggunganjawabnya di akhirat kelak.

3. Hukum harus ditegakkan, walaupun terhadap anak seorang penguasa.

4. Seorang mukmin harus ada dalam hatinya selalu ada dalam pengawasan Allah subhanahu wa ta'ala.

4. Kesabaran serta kejujuran akan menghantarkan orang kepada keberuntungan, bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

____________________

@ 22 Shafar 1434 H/ 05 Januari 2013 M. Pkl. 06.40 WIB.