Minggu, 09 Desember 2012

SELALU INGAT ALLAH


Seberapa ingat kita kepada Allah? Jawaban yang tepat, seorang muslim harus tetap ingat kepada sang Khalik, Allah subhanahu wa ta'ala, kapanpun, dimanapun dan dalam kedaan apapun. Oleh karenanya setiap saat seorang muslim selalu tetap dalam keadaan berdzikir kepada Allah.

Perbuatan seorang hamba sejak mau tidur sampai tidur kembali di malam hari, tak lepas dari mengingat Allah. Ingat kepada Allah bukan hanya sekedar ingat (eling bahasa Jawa). Tetapi dengan bacaan dzikir yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Ketika hendak tidur, Rasulullah mengajarkan do'a bagi umatnya dengan bacaan bismika allaahumma amuutu wa ahyaa. Ketika bangun, membaca alhamdulillahil ladzii ahyaana ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur. Selanjutnya menuju kamar mandi (WC), disunahkan membaca bismillah allaahumma innii 'adzuubika minal khubutsi wal khabaaits, lalu keluar WC dengan bacaan gufraanak, tentunya setelah menyelesaikan hajat dan yang lainnya.

Tidak sampai di situ, si hamba ini ingin shalat Shubuh berjamaah, dia berangkat menuju masjid, diawali dengan doa keluar rumah: bismillaahi tawakkaltu 'alallaahi laa haula walaa quwwata illaa billaah. Sampai di masjid, sebelum masuk dia membaca allaahummaf tahlii abwaaba rahmatik. Selesai shalat dia membaca dzikir setelah shalat. Setelah itu dia pulang lalu membaca do'a keluar masjid: allaahumma innii as'aluka min fadhlik ditambah lagi dengan allaahumma'shimnii minasy syaithaanir rajiim.

Sesampai di rumah si hamba yang shalih ini membaca dzikir bismillah setelah mengucap salam kepada penguni yang lain. Setelahnya dia sarapan pagi dengan diawali membaca bismillah. Setelah makan dia membaca alhamdulillaahil ladzii ath'amanii haadzaa warazaqaniihi min ghairi haulin minnii walaa quwwah.

Saat berangkat menuju tempat kerja dia membaca doa keluar rumah. Ketika hendak menaiki kendaraan tak lupa dia membaca subhaanalladzii sakhkhara lanaa haadzaa wamaa kunnaa lahuu mukriniin wainaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun.Selama perjalanan si hamba ini selalu memenuhinya dengan bacaan dzikir yang bersifat mutlak (tidak ditentukan bacaan dzikirnya). 

Tentunya dalam perjalanan ada saja peristiwa-peristiwa yang terjadi, apakah terjadinya tabrakan, bertemu dengan seorang yang cacat pada salah satu anggota tubuhnya, kendaraan yang kempes ban depan/belakangnya dan sebagainya. Saat melihat salah satu dari kejadian yang ada tak lupa dia berucap: alhamdulillahil ladzii mimmabtalaaka bihii wafadhalanii 'alaa katsiirin mimman khalaqa tafdhiilaa.

Terkadang untuk sampai ke tempat kerja harus melalui jalan berliku, ada yang menanjak dan ada juga yang menurun. Saat keadaan seperti ini, si hamba berucap dzikir dengan apa yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Jika jalan menanjak si hamba ini mengucapkan takbir, Allahu Akbar. Ketika jalan tiba-tiba menurun, dia segera berucap subhanallah.

Sesampainya di kantor dia berucap salam (ini juga merupakan dzikir)kepada teman kantor lainnya. Sejurus kemudian si hamba ini mulai bekerja, dimulai dengan membuka komputer atau laptop segera lisannya berucap bismillah. 

Setengah harian bekerja, tiba-tiba terdengar suara adzan zhuhur memanggil, segera dia hentikan aktifitasnya menuju masjid terdekat, sambil menjawab panggilan muadzin dengan jawaban yang sama seperti yang muadzin ucapkan, kecuali pada kata hayya alash shalaah dan hayya alal falaah, maka dia menjawab dengan laa haula walaa quwwata illaa billaah.Ketika sang muadzin menyelesaikan adzannya, si hamba yang baik ini berucap allaahumma rabba haadzihid da'watit taamah wash shalaatil qaaimah aati muhammadanil washiilata wal fadhiilah wab'atshu maqaamam mahmuudanil ladzii wa'adtah.

Setelahnya dia menuju tempat wudhu dengan didahului bacaan basmalah. setelah selesai dia berdoa: Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahuu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuu warasuuluh dan boleh ditambah dengan allahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathohhiriin. Lalu dia shalat zhuhur dengan berjamaah dan setelah itu dia kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Setelah seharian beraktifitas, dia pulang menuju rumahnya. Di tengah perjalanan pulang, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Beberapa detik kemudian dia berucap allaahummaj 'alhu shayyiban naafi'an. Tiba di rumah, hujan berhenti, lalu dia berdo'a muthirnaa bifadhlillaahi wabi rizqillaahi  warahmatih. Tiba di depan pintu rumahnya, tak lupa dia memberi salam kepada penghuni rumah dan membaca dzikir masuk rumah. 

Setelah melakukan kegiatan yang lain seperti makan, minum, shalat, baca Qur'an dan yang lainnya, tiba saatnya dia tidur kembali lalu dia membaca do'a mau tidur bismika allahumma amuutu wa ahyaa dan dzikir-dzikir lain yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa salam ketika hendak tidur.
Tentunya  diawali dengan wudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhu ketika hendak shalat.

Subhanallah, indahnya kehidupan seorang muslim yang kesehariannya selalu dalam ingatan kepada Sang Pencipta. Kalau ini dilakukan oleh seorang hamba yang shalih secara kontinyu, terus menerus dan berkesinambungan, baik tatkala susah, terlebih lagi dalam keadaan senang, maka Allah akan selalu ingat kepadanya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Ingatlah kepada Allah tatkala kamu dalam keadaan senang, niscaya Allah akan ingat kepadamu tatkala kamu dalam keadaan susah." (HR. Muttafaq 'Alaih).

Jadikan hari-hari kita dengan selalu berdzikir kepada Allah, niscaya hati kita akan mendapatkan ketenangan batin. Tidak hanya itu, bahkan kita akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah Ta'ala. 


"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. ar Ra'd: 28).



__________________

Referensi:

1. Sa'id bin 'Ali bin Wahf al-Qahthani. Hisnul Muslim.
2. Muhammad Nashirudin al-Albani. Shahih al-Adzkar.

Yaumul Itsnain, 26 Muharram 1434 H / 10 Desember 2012 M. Pkl.06.40 WIB.