Kamis, 01 November 2012

KESALAHAN-KESALAHAN SEPUTAR SHALAT

Shalat adalah ibadah mahdhah (ibadah yang sudah ditentukan aturannya). Jadi tidak boleh dibuat-buat dengan cara yang baru. Artinya dimodifikasi dengan cara-cara tertentu. Sementara Rasulullah telah mengisyaratkan melalui sabdanya: " Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat". hadits Mutawattir

Jadi cara shalat itu sudah lengkap lagi sempurna dan telah diajarkan pleh sang pembawa wahyu. Namun oleh orang sekarang ini dimodif sesuai dengan logika mereka. Ini sangat jelas bertentangan dan ini adalah bagian dari kesalahan-kesalahan seputar shalat. Jadi bagaimana shalat itu akan diterima kalau caranya salah.

Inilah sebagian dari bentuk-bentuk kesalahan-kesalahan shalat serta sedikit penjelasan singkatnya:

1. Membaca Isti'adzah

2. Membaca Basmalah

Penjelasan: Membaca dua kalimat ini sebelum shalat sama sekali tidak dicontohkan Nabi. Yang kita ketahui membaca keduanya adalah ketika kita hendak membaca kitab suci Al Qur'an. Membaca isti'adzah juga dilakukan ketika sedang marah, ketika ada bisikan syaitan di hati yang meragukan keimanan kita, mimpi buruk dengan cara meludah (sekedar tiupan) sebanyak 3X ke kiri setelah bangun tidur selanjutnya baca isti'adzah. Sementara membaca bismillah juga dilakukan ketika mau makan, ketika hendak masuk kamar mandi/WC, ketika hendak hubungan badan suami isteri, masuk dan keluar masjid dan sebagainya.

3. Membaca Surat An Nas

Penjelasan: Surat ini termasuk al mu'awwidzatain (dua surat perlindungan) disamping surat al Falaq. Dua surat ini termasuk dzikir pagi dan petang dan surat yang dibaca Jibril 'alaihissalaam ketika meruqyah Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam. Jadi tidak ada dalil Nabi membacanya sebelum shalat fardhu atau sunnah.

4. Membaca Ayat: rabbii 'audzubika min hamazaatisy syayaatiin wa'udzubika rabbi an yahdhuruun.

Penjelasan: 2 ayat ini adalah ayat-ayat yang mulia dan merupakan bagian dari Al Qur'an. Dua ayat ini terdapat dalam surat Al Mu'minun ayat 97 dan 98. Tidak ada dalil yang mengkhusukan tentang dua ayat ini apalagi dibaca sebelum shalat, walaupun dari terjemah keduanya mengandung permohonan perlindungan kepada Allah. " Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung   (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku".

Catatan: yang jelas kita perlu contoh dari Nabi shallallaahu 'alaihi  wasallam. Karena amal itu akan diterima jika memenuhi dua syarat utama, ikhlash karena Allah saja dan mengikuti contoh nabi.

5. Melafalkan Niat.

Penjelasan: Niat sepakat para ulama salaf adanya di dalam hati (amalun qalb). Bukan di lisan. sama sekali bukan di lisan/lidah kita. Sementara Rasul yang mulia ketika memulai shalat beliau menghadap kiblat selanjutnya bertakbir. Tidak ada nukilan dari para shahabat bahwa nabi melafalkan niat shalat. Tidak seperti mereka yang melafalkannya: nawaitu ushalli................, ushalli fardhal maghribi......... dst.
Niat shalat itu seperti kebanyakan niat-niat lain di luar shalat. Artinya apa yang terbersit di hati ingin melakukan sesuatu, maka itu adalah niat. Sebagai contoh, seseorang kedatangan tamu ke rumahnya, dengan sigap dia berdiri dari duduknya untuk memuliakan tamunya tadi. Pertanyaan: " Apakah si tuan rumah tadi harus mengucapkan, " Aku berniat memuliakan atau menghormati tamu yang datang karena Allah "?
Tentu saja jawabannya tidak. Jadi kalau kita hendak shalat, berdirinya kita di belakang imam (shalat berjamaah) sudah pasti kita akan melaksanakan shalat.

6. Mengulang Takbir Beberapa Kali.

Penjelasan: Takbiratul ihram cukuplah sekali. Tidak perlu diulang-ulang. Apalagi sampai berulang kali. Sehingga apabila dia seorang makmum dalam shalat, dia akan kehilangan keutamaan shalat berjamaah, yakni bertakbir sesaat setelah imam takbir. Di samping itu dia juga akan terburu-buru ketika membaca Al Fatihah, khawatir ketinggalan imam. Takbir yang seperti ini adalah was-was dari syaitan. Ya pastikan itu adalah was-was dari musuh Allah, syaitan la'natullah alaih. Mengenai keterangan lengkap mengenai hal ini dapat dilihat pada artikel selanjutnya dengan judul: SUDAH BENARKAH TAKBIR ANDA?

Itulah sekelumit kesalahan-kesalahan yang terjadi di sebagian shalat kaum muslimin khususnya di Indonesia.
Dengan pengetahuan ini mudah-mudahan kita dapat memperbaiki amalan shalat kita, mengingat betapa pentingnya ibadah yang satu ini sebagai amalan yang pertama kali dihisab terhadap seorang hamba di Hari Kiamat di hadapan Allah Sang Pencipta Alam Semesta ini dan menjadi parameter amalan-amalan shalih lainnya. Jika shalat bagus Insya Allah akan diterima yang lainnya. Jika buruk maka yang lainnya pun akan menjadi buruk. wallaahu a'lam.

TIPS CARA CEPAT MENGKHATAMKAN AL QUR'AN

Al Qur'an adalah kitab Allah yang apabila kita membacanya bernilai ibadah. Ya memang benar, sungguh bernilai ibadah. Bayangkan ketika kita membaca satu huruf dalam Al Qur'an, nilainya sepuluh kebaikan. Hal ini sebagaimana  digambarkan Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam:
" Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan dibalas menjadi sepuluh kebaikan. Tidaklah aku mengatakan alif laam miim satu huruf, melainkan alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf ".1

Subhaanallah begitu besar pahala yang didapat. Rugi sungguh rugi orang yang menyia-nyiakan kesempatan baik itu. Banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk membaca majalah, koran, bulletin sampai dengan halaman terakhir dibacanya. Akan tetapi terhadap kitab sucinya. sebaliknya, bertolak belakang. Dia enggan untuk membaca, mentadabburi, bahkan mengamalkannya.

Coba kita lihat beberapa hadits berikut, gambaran betapa beruntungnya orang yang membaca Al Qur'an:

" Bacalah Al Qur'an, karena Al Qur'an akan datang padanya pada hari kiamat memberikan syafaat kepadanya".2

" Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya ".3

" Dikatakan kepada Shahibil Qur'an: " Bacalah dan naiklah. Bacalah dengan tartil sebagaimana kamu baca di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu (di surga) di akhir ayat yang kamu baca".4

Dan sungguh rugi dan celaka orang yang melalaikan dalam membacanya. Lihatlah peringatan Nabi ini:

" Sesungguhnya Allah mengangkat suatu kaum dengan sebab Kitab ini (Al Qur'an)  dan menyia-nyiakan suatu kaum juga dengannya.

" Sesungguhnya orang yang tidak ada di rongga mulutnya sesuatu dari Al Qur'an (tidak menghapalkannya) itu seperti rumah yang roboh". 6

Nah jelas bukan! Betapa beruntungnya orang yang membaca Al Qur'an dan ruginya orang yang meninggalkannya. Karenanya bersiap-siaplah untuk  membacanya dan sekaligus berusaha untuk mengakhatamkannya (selesai membacanya dari surat Al Fatihah s.d. An Naas). Kita bisa mengkhatamkannya dalam sebulan, tujuh hari, bahkan dalam waktu tiga hari.Terserah Anda!

Subhaanallah, coba bayangkan betapa banyak pahala yang akan didulang sang hamba ketika dia mampu mengkhatamkannya. Sementara Al Qur'an itu terdiri dari 30 Juz dan 114 surat.

Kalkulasi singkat seperti ini: ketika kita membaca Bismillaahirrahmaanirrahiim. Berapa huruf yang kita baca? Ternyata ada 19 huruf. Kalau dikalikan 10 kebaikan/pahala. Berapa hasilnya........? Bagaimana jika kita mampu menyelesaikan membacanya sampai akhir surat. Subhaanallah. Besar, besar, dan sungguh besar sekali pahalanya.

Berikut ini kiat dalam mengkhatamkan Al Qur'an:

A. Khatam Dalam Tiga Hari

Perinciannya adalah sebagai berikut:
1. Setiap hari 10 Juz. Dengan hitungan sehari semalam yang terdiri dari 5 (lima) waktu masing-masing  kita baca 2 (dua) Juz Al Qur'an. Kalikan lima. Hasilnya 10 Juz.
2. Begitu selanjutnya kita lakukan dalam waktu 3 (tiga) hari.
3. Maka hasil yang didapat 30 Juz dalam waktu yang cukup singkat, hanya tiga hari.

Catatan penting: waktu tiga hari ini adalah yang tercepat, kurang dari itu tidak disukai. Karena dikhawatirkan kita tak mampu untuk mentadabburi, memahami serta merenungi ayat demi ayat sehingga apa yang dibaca tak sejalan dengan tujuan dari membaca Al Qur'an itu sendiri.

B. Khatam Dalam  Tujuh Hari.

1. Hari Pertama: baca Surat Al Fatihah, Al Baqarah, dan Ali 'Imran
2. Hari Kedua: baca surat An Nisa sampai dengan (s.d.) At Taubah
3. Hari Ketiga: baca surat Yunus s.d. An Nahl
4. Hari Keempat: baca surat Al Isra s.d. Al Furqan
5. Hari Kelima: baca surat Asy Syu'ara s.d. Yasin
6. Hari Keenam: baca surat Ash Shafat s.d. Al Hujurat
7. Hari Ketujuh (terakhir): baca surat Qaaf s.d. surat An Nas

C. Khatam Dalam Sebulan

1. Bacalah Al Qur'an setiap waktu dua lembar mushhaf (dalam Islam ada lima waktu shalat). Jadi 2 lembar x 5 waktu = 10 lembar = sebanding dengan 1 juz Al Qur'an.
Catatan: rata-rata satu juz itu terdiri dari sepuluh lembar.

2. Lakukan hal itu selama 30 hari, maka kita telah menyelesaikan membaca kitab suci ini dalam sebulan.

3. Jika kita tidak sanggup mengisi di setiap waktu, maka lakukan di waktu yang lain. Misalnya kita tidak bisa membaca Al Qur'an selesai shalat Dhuhur. Maka ganti di waktu Ashar dengan menambah menjadi 4 lembar. Begitu seterusnya.

Itulah 3 (tiga) cara mengkhatamkan Al Qur'an. Semoga kita semua lebih bersemangat lagi dalam membacanya, mentadabburi, serta berusaha semaksimal mungkin dalam mengamalkannya.
Selamat mencoba dan semoga Allah memudahkan jalan bagi kita. Amiin.

_____________________
Foot Note:

1. HR. At Tirmidzi
2. HR. Muslim
3. HR. Bukhari
4. HR. Abu Daud dan At Tirmidzi
5. HR. Muslim
6. HR. At Tirmidzi