Jumat, 24 Oktober 2014

SIKAP MUSLIM DALAM MENGHADAPI MASALAH

Masalah atau problematika kehidupan adalah sebuah keniscayaan. Tidak ada seorangpun yang hidup di alam ini yang tanpa masalah. Apakah besar atau kecil itu sama saja yang penting...itulah yang dinamakan masalah.

Berat rasanya dalam menjalaninya. Sulit terasa dalam menghadapinya.

Sikap apakah yang harus ditempuh oleh seorang muslim?

Ingat al Qur'an dan As Sunnah telah berbicara tentang hal itu. Yang perlu diingat setiap ada kesulitan, pasti ada kemudahan! Coba kita lihat surat As Syarah atau Alam Nasyroh ayat yang ke-5 dan 6.

Fainna ma'al 'usri yusraa inna ma'al 'usri yusraa ( Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan).

Dalam ayat di atas Allah menggunakan kata " inna " yang bermakna sesungguhnya. Setiap ayat dalam Al Qur'an yang dimulai atau memakai kata ini, akan menjadi makna tersendiri atau lebih kuat dalam pernyataannya.

Yang kedua, kalau melihat teks ayat tersebut (dalam bahasa Arab), kata "al 'usr" menggunakan huruf alif dan lam, ini berarti tertentu atau telah dikenal (hanya satu kesulitan) saja, dalam "gramer Arab" ini dinamakan ma'rifat. Tetapi kata "yusr" tidak menggunakan kedua huruf tersebut. Ini bermakna banyak kemudahan (jalan keluar) yang bisa ditempuh bagi setiap kesulitan (masalah) yang dihadapi.

Setiap muslim akan selalu menghadapi masalah demi masalah. Tetapi janganlah kita takut dalam menghadapinya! Ya jangan takut! Karena Allah akan memberikan solusinya. Kuncinya hanya satu, TAKWA. Ya takwa kepada Allah!

Dalam surat At Thalaq ayat 2-5 menjadi penyemangat kita dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi. Mengapa demikian? Coba perhatikan!

1. Allah akan memberikan jalan keluar untuk problematika yang dihadapi (ayat ke-2).
2. Allah akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka (ayat ke-3).
3. Allah jadikan setiap urusannya mudah (ayat ke-4).
4. Allah akan menghapus kesalahannya dan memberikan balasan yang besar (ayat ke-5).

Bagaimana masih takut menghadapi masalah?

Ya, tentu tidak lagi, insya Allah. Karena Allah telah sangat gamblang dalam menjelaskannya. Semoga kita selalu menjadi hamba-hamba yang bertakwa kepada-Nya sehingga kesulitan yang kita hadapi akan selalu ada jalan keluarnya. Aamiin.

________________
1 Muharram 1436H/24 Oktober 2014M/Pkl. 21.46 WIB

RENUNGAN TAHUN BARU HIJRIYAH

Alhamdulillah kita telah masuk tahun baru hijriyyah, 1436 H. Apa makna dari semuanya? bertambahkah usia kita? Ya benar sekali! Kalau bertambah usia ya, itu sebuah keniscayaan. Namun pada hakikatnya akan semakin dekat dengan ajal kita. Kok bisa seperti itu?

Logikanya seperti ini! seandainya seseorang diberi umur 60 tahun dan ia memulai hidupnya di usia 0 tahun ditandai dengan terlahirnya ke alam dunia yang fana ini....... Tidakkah dengan bertambah usianya dari tahun ke tahun. Dari 0 tahun, 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 30 tahun hingga tahun yang ke-59 akan semakin mendekatkan ia kepada kematian? Tepat sekali! Itulah jawaban yang benar!

Bertambah umur itu hal yang biasa, namun jika bertambah amal demi amal setiap hari, minggu, bulan sampai tahun itulah yang seharusnya dilakukan. Itulah yang luar biasa! Itu harus dilakukan sesuai dengan kemampuan kita! Fattaqullaaha mas tatho'tum ! (bertakwalah kepada Allah semampu kalian !)

Seorang mu'min seharusnya memikirkan suatu kehidupan yang bersifat abadi, kekal, yang tidak ada batasnya, itulah kehidupan akhirat. Coba simak surat Al Hasyr : 18.

Pikirkanlah....pikirkanlah hal itu jangan sampai rugi di akhirat. Jangan sampai menyesal di kemudian hari, camkan itu!

Haruskah tahun baru ini dirayakan, seperti dzikir jama'i, mabit, atau yang lainnya seperti yang dilakukan oleh sebagian saudara-saudara kita? Kita katakan tidak untuk itu! Mengapa bukankah itu baik? Baik menurut siapa............ manusia atau Allah?

Seorang mu'min harus tunduk dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya terlebih lagi dalam urusan ibadah. Perbuatan-perbuatan seperti itu sama sekali tidak pernah diajarkan Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam.

Semoga Allah memudahkan kita dalam ibadah. Dan semoga Allah menjadikan hari-hari kita dengan penuh makna yakni dihiasi dengan amalan-amalan yang dapat menghasilkan pundi-pundi pahala di hadapan Allah subhaanahu wata'alaa sebagai bekal menghadap Sang Pencipta.

________________
1 Muharram 1436H/24 Oktober 2014M/Pkl. 21.00 WIB