Senin, 03 Desember 2012

DAKWAH DENGAN TULISAN


Banyak cara yang ditempuh oleh ummat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dalam mendakwahkan sesama manusia. Ada yang berdakwah dengan lisan ada pula dengan tulisan. Tetapi banyak ulama yang menggabungkan keduanya, yakni lisan dan tulisan.

Hasil karya ulama-ulama terdahulu dalam bentuk tulisan dapat kita nikmati dengan spesifikasi keilmuan mereka, baik di bidang aqidah, hadits, ulumul hadits, fiqh, ushul fiqh, tsaqofah islamiyyah, dan sebagainya. Semua menjadi warisan yang tidak ternilai harganya.

Kitab-kitab mereka menjadi acuan atau referensi dalam proses belajar dan mengajar, baik di ma'had-ma'had, pondok-pondok pesantren, universitas, bahkan di tingkat yang paling dasar semisal pada kajian-kajian yang diadakan di masjid, mushalla, atau majelis ta'lim.

Di antara hasil tulisan tangan para ulama besar seperti Imam Malik dengan karya fenomenalnya AL MUWATHA' dan karya lainnya. Selanjutnya Imam Syafi'i salah satu karyanya kitab AL UUM yang menjadi rujukan mazhab Syafi'i, demikian pula beliau menulis dalam bidang ushul fiqh dan yang lainnya. Sementara Imam Ahmad dengan MUSNAD-nya yang berisi hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Sementara itu Imam Bukhari dan Muslim mencatatkan sejarah emas dalam bidang hadits, dengan menghasilkan karya terbesar sepanjang zaman dan belum ada yang bisa menandingi keduanya hingga sekarang. Dua karya besar itu adalah SHAHIH BUKHARI dan SHAHIH MUSLIM.

Belum lagi karya-karya besar lain dalam bidang hadits seperti karya Imam at- Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, dan Abu Dawud rahimahumullah ta'ala. 

Tak luput pula karya-karya Imam besar lainnya seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Berapa banyak karya beliau? inilah pendapat para ulama tentang karyanya:
  • Ibnu Syakir al Katbiy berkata: Karya Ibnu Taimiyah telah mencapai 300 jilid.
  • Imam adz-Dzahabi berkata: Karya beliau sampai saat ini telah mencapai 500 jilid.
  • Ibnu Rajab al Hambali berkata: Karya-karya beliau begitu banyak sehingga tidak ada satupun yang mengetahui jumlahnya (dinukil dari Sholahul Ummah fii Uluwwil Himmah, 4: 172-173).
Setelahnya karya-karya emas dari murid senior Ibnu Taimiyah, Imam Ibnu Qoyyim al Jauziyyah rahimahullah yang bernilai tinggi dengan susunan kalimat yang indah dengan mempergunakan sastra Arab yang tinggi pula. Itu dituangkan pada setiap karya-karya beliau dan jumlahnya yang begitu banyak.

Subhanallah, mereka para salaful ummah telah menghasilkan karya-karya emas dengan menggunakan pena-pena yang didapat tidak dengan mudah seperti sekarang. Terkadang mereka mendapatkannya dengan cara menjual baju-baju yang mereka pakai demi alat tulis yang mereka pergunakan untuk mencatat hadits-hadits yang didapat dari masyaikh mereka.

Ini patut menjadi contoh bagi generasi sekarang. Contoh dalam hal kegigihan mereka dalam belajar, mengajar, menulis, dan berdakwah. Padahal tingkat kesulitan mereka dalam perkara-perkara tersebut jauh lebih berat ketimbang masa-masa sekarang.

Sebagai contoh dalam perkara menulis. Menulis pada zaman dahulu tidak semudah zaman sekarang. Belum ada yang namanya mesin tik atau komputer. Mereka hanya mengandalkan tangan-tangan kreatif mereka disertai dengan keilmuan yang tinggi dengan dibantu dengan pena-pena yang sederhana. Tetapi hasilnya sungguh sangat menakjubkan. Mereka mampu mengalahkan manusia-manusia pada zaman sekarang yang semuanya dapat dengan mudah memperoleh alat tulis dan juga dapat mengakses berbagai macam sumber ilmu pengetahuan melalui banyak media sebagai rujukan dalam menulis.

Hasil karya para ulama salaful ummah juga diperbanyak dengan peralatan yang sederhana bahkan belum ada yang namanya mesin cetak canggih seperti sekarang, tetapi, subhanallah, karya-karya mereka sampai ke tangan-tangan kita. Apa kuncinya keberhasilan mereka? Mereka ikhlas dalam segala perbuatan. Ikhlas dalam ibadah sampai ikhlas dalam menulis karya-karya ilmiyah.

Bagaimana dengan orang-orang sekarang? 

Ini merupakan tantangan bagi manusia-manusia yang hidup di zaman yang serba modern, era globalisasi, era informasi, era telekomunikasi dan era-era yang lainnya.

Melalui media di era ini, para ulama kontemporer dimudahkan Allah dalam menghasilkan karya-karya indah lagi bernilai tinggi dengan cara menulis melalui peralatan-peralatan canggih semisal komputer, baik off line maupun on line dan hasil karyanya dapat dinikmati manusia sedunia dalam waktu yang sangat singkat. Dan ummat ini bisa men-dowload langsung hasil karya ulama-ulama masa kini melalui situs-situs yang ada.

Semisal kita bisa membaca hasil karya ulama besar semisal Syaikh Bin Baz melalui www.ibnbaz.org.sa, Nashirudin al-Albani (www.alalbany.net), Muhammad al-Utsaimin (www.ibnothaimeen.com), Muqbil bin Hadi (www.muqbel.net), Masyhur Hasan Salman (www.mashhoor.net), Ali Hasan al-Halabi (www.alhalabi.com), dan ratusan situs-situs para ulama di abad ini.

Alhamdulillah tulisan yang dimunculkan melalui internet ini diikuti oleh para ulama setelahnya, para asatidz dan orang-orang yang konsen dalam dakwah melalui tulisan.

Karenanya, bagi para alim ulama dan orang yang berkompeten dalam spesifikasi ilmu yang dimiliki, mulailah dari sekarang menulis, menulis, dan menulis. Dakwahkan agama yang hak ini melalui media-media yang ada, baik melalui koran, majalah, buletin atau menulis langsung melalui website dan blog yang sangat variatif.

Semoga Allah menolong kita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar